Sustainable Race di Desa Laguna, Cara Hijau Rayakan Kemerdekaan

Yasmin Nurfadila - detikTravel
Kamis, 18 Agu 2022 07:12 WIB
Sustainable Race di Desa Laguna. Foto: (Dok. sebumi.id)
Jakarta -

Merayakan kemerdekaan tak harus dengan lomba makan kerupuk atau panjat pinang. Traveler juga bisa lho merayakan kemerdekaan sekaligus melestarikan alam.

Umumnya masyarakat Indonesia merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia dengan mengikuti upacara dan berbagai lomba. Mulai dari lomba balap karung hingga panjat pinang.

Namun ternyata ada juga yang merayakan peringatan kemerdekaan dengan cara yang berbeda. Salah satunya yaitu dengan mengadakan perlombaan bertemakan sustainable race atau lomba berkelanjutan.

Sustainable race ini diadakan oleh sebumi.id yang bekerja sama dengan Bulksource, Burgreens, Smiling Coral Indonesia, dan Desa Laguna. Perlombaan ini terinspirasi oleh kegiatan amazing race yang konsepnya kemudian dikembangkan dan berfokus pada perlombaan untuk melestarikan bumi.

"Kita terinspirasi dari amazing race. Cuma kan kalau amazing race challenge-challenge nya itu di tiap posnya ada apa gitu, kalau di sini kita setiap posnya itu ada aksi nyata untuk bumi gitu," kata penyelenggara dari sebumi.id Dwinda saat berbincang bersama tim detikcom di Dermaga Marina Ancol, Rabu (17/8/2022).

Sustainable race ini mengusung tema Sustainable Race on Independence Day to Desa Laguna. Desa Laguna merupakan sebuah desa sekaligus kawasan resort yang ada di Pulau Karang Bongkok, Kepulauan Seribu. Lokasi ini dipilih karena merupakan salah satu destinasi alam terdekat di Jakarta.

"Pertama kita pilihnya adalah Kepulauan Seribu karena Kepulauan Seribu ini kan dia paling dekat dengan Jakarta ya. Jadi kalau mau healing, mau dekat itu Kepulauan Seribu punya banyak tempat-tempatnya," kata Dwinda.

Selain itu, Dwinda juga mengungkapkan bahwa Kepulauan Seribu dipilih karena pulau-pulaunya terancam tenggelam. Sehingga diharapkan dengan aksi yang mereka lakukan dapat membantu mengkonservasi pulau-pulau yang ada.

"Dan kita pikirnya bagaimana di sini pulau-pulau yang ada di Kepulauan Seribu itu sebenarnya terancam tenggelam pulau-pulaunya. Jadi dengan aksi nyata ini kita harapkan kita bisa conserve juga pulau-pulau yang ada di Kepulauan Seribu. Salah satunya adalah Pulau Karang Bongkok yang sekarang dikelola oleh Desa Laguna," Dwinda menambahkan.

Sustainable Race on Independence Day to Desa Laguna ini merupakan kegiatan sustainable race pertama yang diadakan oleh sebumi.id. Kegiatan yang dilangsungkan untuk merayakan peringatan kemerdekaan ini diikuti oleh 7 orang peserta.

Ketujuh peserta ini dilombakan dalam kelompok. Sesuai namanya, sustainable race ini menantang para peserta dalam perlombaan yang berhubungan dengan pelestarian alam.

Terdapat 5 pos yang harus dilalui peserta. Pos pertama bertemakan water (air), pos kedua bertemakan fashion (pakaian atau gaya), pos ketiga food (makanan), pos keempat waste (sampah), dan pos kelima bertemakan biodiversity atau biodiversitas.

Merayakan kemerdekaan dengan Sustainable Race di Desa Laguna, Pulau Karang Bongkok, Kepulauan Seribu. Foto: (Dok. sebumi.id)

"Jadi nanti lomba-lombanya itu ada misalnya, pos 1 ayo kita coba di sini lomba untuk menanam coral, pos 2 ayo kita tanam mangrove yang paling rapi siapa. Kemudian nanti ada juga kita bikin eco breed, memilah sampah, dan lain-lain. Jadi kita merayakannya dengan aksi nyata," kata Dwinda.

Setelah berlomba, para peserta akan dinilai oleh masing-masing juri. Kemudian akan ada satu pemenang. Tidak hanya lomba dalam pos, selama kegiatan juga ada kuis-kuis trivia yang berkaitan dengan lingkungan.

"Kalau yang menilai kita ada dari panitia. Nanti kita akan kasih kayak trivia quiz tentang edukasi-edukasi lingkungan juga. Nah yang paling banyak menjawab benar itu nanti ada poinnya, nanti kita pilih jadi pemenangnya," ujar Dwinda.

Dengan diadakannya sustainable race pada hari kemerdekaan ini, diharapkan para peserta dapat semakin terbuka wawasannya akan permasalahan lingkungan. Selain itu, Dwinda juga berharap bahwa para peserta dapat membagikan pengalaman mereka melakukan sustainable race. Sehingga akan ada lebih banyak orang yang sadar dan tertarik untuk ikut melestarikan alam.

"Kita harap dari peserta-peserta yang ikutan akan mendapatkan inspirasi terhadap lingkungan. Karena nanti juga dengan sampah-sampah yang akan kita collect di sana kita sebenarnya belajar bahwa sampahnya tuh bukan dari pulau semua, tapi ada yang dari Jakarta dan lain-lain. Dan kita berharap juga dengan retell, maksudnya adalah menceritakan kembali pengalaman-pengalaman di sana dan kemudian bisa menyebarkannya kepada orang lain," kata Dwinda.



Simak Video "Video: Pramono Pastikan TransJ-MRT-LRT Gratis saat HUT RI & HUT Bhayangkara"

(ysn/fem)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork