Pertengahan tahun ini, Bali bernapas lega. Jasa pemandu turis laku lebih banyak dari sebelum pandemi. Alhamdulillah ya...
Bonik, pemandu wisata di Bali sumringah. Dirinya melihat ada peningkatan kunjungan turis ke Bali dan membuatnya lega.
"Perkembangan wisata sekarang ini mulai naik. Di bulan Agustus ini high season kebanyakan dari Eropa," ucapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dirinya mengaku bahkan setelah pandemi, penyewaan jasa pemandu lebih banyak dari sebelum pandemi. Ini bahkan jadi rekor terbanyak selama jadi pemandu dari tahun 2017.
"Saya sendiri bisa handle 120-130 tamu di bulan Agustus. Kebetulan market saya memang Eropa, khususnya Italia," jelasnya.
![]() |
Entah karena pandemi atau tidak, namun nama Bali mulai populer bagi turis Italia. Bahkan dirinya sudah full booked sampai bulan September, tapi yang tertinggi tetap bulan Agustus.
"Konsentrasi liburan mereka ada di Ubud, Canggu sampai Uluwatu. Per hari diajak ke satu daerah, biar bisa fokus eksplor," ungkapnya.
Tarif perjalanan dalam sehari kira-kira Rp 1-1,5 juta per orang. Jika perjalanan ke kawasan utara, bule-bule akan diajak untuk menjelajahi air terjun, pura sampai budaya. Sementara untuk wisata urban ada Canggu dan Kuta.
"Kebanyakan orang Italia minta liburan ke tempat bagus tapi bukan tempat turis. Mereka mau melihat kehidupan orang Bali," tuturnya.
![]() |
Untuk memberikan kepuasan tersebut, Bonik biasanya membawa mereka ke kampung atau rumah teman yang memang masih tradisional. Di sana mereka boleh menginap dan melihat langsung kegiatan sehari-hari warga Bali.
Tak cuma destinasi, wisata malam Bali pun semakin semarak.
"Kehidupan malam di Bali lebih 'gila' lagi. Mungkin karena sebelum pandemi, mereka mikirnya ditahan-tahan. Tapi setelah pandemi akhirnya malah lebih 'gila' lagi.
(bnl/bnl)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!