Ingat Gajah Mengandung Mati di Dekat Kebun Sawit Riau? Ternyata Karena Racun

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Ingat Gajah Mengandung Mati di Dekat Kebun Sawit Riau? Ternyata Karena Racun

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Rabu, 24 Agu 2022 08:42 WIB
Gajah mati karena racun di Riau
Gajah mati karena racun di Bengkalis, Riau (Foto: BBKSDA Riau/Instagram)
Jakarta -

Seekor gajah betina yang sedang mengandung ditemukan mati di dekat area konsesi sawit. Beberapa bulan berlalu, terungkap penyebabnya adalah racun.

BBKSDA Riau yang mengabarkannya dalam unggahan terbaru di Instagram, dikutip Rabu (24/8/2022). Namun, mereka belum mengungkap penyelidikan lebih lanjut dan siapa pelakunya.

"Kawan kawan pasti masih ingat kejadian memilukan matinya satwa gajah (Elephas maximus sumatranus) betina pada 25 Mei 2022 di Desa Koto Pait Beringin, Kec. Talang Muandau, Kab. Bengkalis kan?," kata KSDA Riau.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebelumnya, Tim medis Balai Besar KSDA Riau telah melakuΔ·an nekropsi dan diketahui bahwa gajah dalam kondisi mengandung. Hasil sample dikirim ke Balai Verteriner, Bukit Tinggi, Sumatera Barat dengan hasil laboratorium, gajah mati karena racun," kata mereka.

Katanya, kejadian ini telah menjadi perhatian khusus Kementerian LHK sehingga perlu untuk menurunkan tim yang dipimpin langsung oleh Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati dan Sumber Daya Genetik (KKHSDG) KemenLHK, Indra Exploitasia. Pada Sabtu, 23 Juli 2022 lalu, ia ke lokasi untuk mengawal kasus tersebut.

ADVERTISEMENT

"Direktur KKHSDG didampingi Tim Balai Besar KSDA Riau, Balai Taman Nasional Tesso Nilo, Balai Pengelolaan Hutan Produksi Wilayah III Pekanbaru, Polsek Pinggir dan jajaran PT Arara Abadi meninjau lokasi kematian gajah tersebut," kata mereka.

[Gambas:Instagram]

Dikatakan pula bahwa, seluruh tim melakukan diskusi di distrik Duri II PT. Arara Abadi. Dan saat itu disepakati bahwa satwa gajah adalah merupakan aset negara yang menjadi kewajiban semua warga negara dan semua pihak untuk bersama melindunginya.

"Perlunya membangun pola komunikasi yang terintegrasi antara stakeholder, perlunya pendataan kondisi pada areal ruang gerak gajah atau kantong sehingga bisa dipetakan semua permasalahan yang ada di dalamnya, dan perlu internalisasi terhadap langkah langkah yang akan dilakukan terutama dalam hal mitigasi konflik," kata KSDA Riau.

"Saat ini kasus sedang dalam penanganan penegak hukum yaitu pihak Kepolisian untuk penyelidikan lebih lanjut," katanya.




(msl/fem)

Hide Ads