Kisah Ikan Kaca dari Papua, Habitat Terancam Tambang Emas Ilegal

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kisah Ikan Kaca dari Papua, Habitat Terancam Tambang Emas Ilegal

Hari Suroto - detikTravel
Senin, 29 Agu 2022 19:40 WIB
Ikan kaca hasil tangkapan nelayan di Telaga Wawiyer, Fakfak
Ikan kaca. Foto: Hari Suroto
Jakarta -

Ikan kaca hidup di Papua dan dapat ditemukan pula di Australia. Sayangnya, eksistensi ikan ini terancam pencemaran dari tambang emas ilegal.

Pada masa lalu, Papua dan Australia merupakan satu daratan. Selama masa Pleistosen, kira-kira 17.000 tahun yang lalu, kondisi permukaan laut sangat rendah. Pada waktu itu Australia dan Papua tergabung sebagai sebuah daratan yang unik yang dikenal sebagai Daratan Sahul (Sahulland).

Flora dan fauna yang hidup di Australia dan Papua menunjukkan persamaannya. Hubungan daratan ini memungkinkan fauna dari daratan Papua berkeliaran di Australia, demikian sebaliknya dari Australia ke Papua.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Persamaan fauna antara Papua dengan Australia masih bisa diamati hingga saat ini. Jenis ikan air tawar yang terdapat di Papua bagian selatan juga terdapat di Australia bagian utara.

Salah satu jenis ikan air tawar ini yaitu ikan kaca atau ikan perawat. Ikan kaca merupakan ikan endemik Papua yang sangat aneh, jantannya yang membawa telur, yang disimpan di kait yang ada di kepalanya. Ikan betina tidak memiliki kail.

ADVERTISEMENT

Ikan kaca diketahui hanya hidup dan mudah dijumpai di Sungai Digul dan rawa-rawa di Kabupaten Boven Digoel, Sungai Bian, Sungai Kumbe, dan Sungai Maro di Kabupaten Merauke, Sungai Siretz, Sungai Betz, Sungai Omanesep, Sungai Fayit, Sungai Fai dan Sungai Mamats di Kabupaten Asmat serta Telaga Wawiyer, Kabupaten Fakfak.

Ikan kaca hasil tangkapan nelayan di Telaga Wawiyer, FakfakIkan kaca hasil tangkapan nelayan di Telaga Wawiyer, Fakfak. Foto: Hari Suroto

Ikan kaca termasuk dalam spesies ikan dalam keluarga Kurtidae, ikan ini memakan ikan kecil, udang dan larva serangga. Ikan kaca pada umumnya berukuran panjang 14 cm hingga 33 cm, dengan panjang maksimal yang pernah ditangkap yaitu 63 cm.

Ikan kaca juga punya banyak nama. Selain dikenal dengan ikan kaca, ada juga yang menyebutnya glassfish, ikan perawat atau nurseryfish, breakfastfish, humphead, dan incubatorfish. Dalam bahasa ilmiah, ikan ini bernama Kurtus gulliveri castelnau.

Gulliveri merupakan nama spesifik untuk menghormati Thomas Allen Gulliver, yang bekerja di layanan pos dan telegraf Australia, yang tinggal di dekat Sungai Norman, Teluk Carpentaria.

Gulliver mengumpulkan sejumlah spesimen ikan kaca yang ditangkapnya di Sungai Norman. Pada 1878, Castelnau mendeskripsikan ikan kaca dari sejumlah spesimen yang dikumpulkan Thomas Allen Gulliver, dan memberi nama ilmiah Kurtus gulliveri castelnau.

Saat ini, habitat ikan kaca di Papua terancam oleh penambangan emas ilegal di hulu sungai serta penebangan pohon secara liar di sepanjang sungai di pedalaman Papua, hal ini menyebabkan sungai menjadi tercemar logam berat dan air menjadi kabur akibat lumpur dari aktivitas penambangan.

Artikel ini ditulis peneliti arkeologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Hari Suroto.




(pin/pin)

Hide Ads