Para Disabilitas Bikin Meriah Festival Tenun Baduy

Sebanyak 24 penyandang disabilitas antuasias mengikuti Festival Tenun Baduy. Mereka dilatih menenun kain hingga membuat busana.

Pantauan detikcom di lokasi, Amphi Teater Guriang, Kecamatan Warunggunung, Lebak, Banten, Selasa (30/8/2022), busana karya penyandang disabilitas dipamerkan pada kegiatan fashion show. Model yang memeragakannya pun dari penyandang disabilitas.

Mereka terlihat percaya diri ketika berlenggok di atas panggung. Tak jarang, mereka juga bergaya necis ketika hendak difoto.

Salah satu peserta tunarungu bernama Dani (30) mengaku senang mengikuti kegiatan ini. Dia membuat busana berbahan kain dan tenun Baduy.

"Senang. Membuat baju, perpaduan antara kain biasa dan tenun Baduy," kata Dani menggunakan bahasa isyarat.

Festival Tenun Baduy (Foto: Fathul Rizkoh/detikcom)

Busana yang dia buat merupakan gaun perempuan. Dani memilih memadukan antara kain dan tenun berwarna merah dengan turban hitam.

Dani mengaku ada kesulitan ketika membuat gaun tersebut. Ini merupakan pengalaman pertamanya membuat gaun dari kain biasa dan tenun Baduy.

"Sulit tapi bisa. Membuat baju 3 hari. Saya gambar sendiri, jahit sendiri," ungkapnya.

Busana karya Dani dipamerkan dalam kegiatan fashion show. Peraga busananya merupakan pelajar dari sekolah berkebutuhan khusus.

Dani mengaku akan terus berlatih dan mengikuti kegiatan serupa di lain kesempatan. Menjadi desainer juga menjadi keinginannya saat ini.

"Kalau nanti ada kegiatan lagi, akan berusaha lagi. Tahun ini sebagai pembelajaran. Tahun depan mau ikut lagi, semangat. Mau (jadi desainer)," tambahnya.

Guru Sekolah Berkebutuhan Khusus (SKH) 02 Lebak Nining Juanningsih mengatakan bahwa Dani merupakan alumni yang cukup berbakat. Dani dikenal sebagai sosok yang rapih dan mempunyai keahlian dalam menjahit.

Festival Tenun Baduy di Amphi Teater Guriang Tujuh Indonesia, Warunggunung, Lebak, Banten (Foto: Fathul Rizkoh/detikcom)

"Dia ini memang pintar untuk menjahit baju, anaknya rapih. Sebetulnya sudah punya dasar tapi karena ini ada perpaduan tenun, jadi baru tau konsepnya," kata Nining.

Direktur Guriang Tujuh Indonesia Dede Majid mengatakan kegiatan kebudayaan jarang melibatkan penyandang disabilitas. Dia berharap agar kegiatan ini bisa memberikan peluang dan menambah jaringan bagi kawan-kawan disabilitas.

"Jarang sekali melibatkan kawan-kawan disabilitas, mungkin hanya ruang lingkup dinas saja, kalau komunitas sendiri jarang ada yang merangkul. Di sini (Festival Tenun Baduy) tidak hanya fhasion show tapi ada kelas acting bagi penyandang disabilitas," kata Dede.

"Kita coba buat jaringan buat kawan-kawan karena yang hadir dari Tangsel, Jakarta, Bogor, Depok. Jadi aku minta berjejaring kalau ada kegiatan seperti ini atau kebudayaan kawan-kawan disabilitas bisa dilibatkan," pungkasnya.

Sebelumnya, kelompok budaya Guriang Tujuh Indonesia di Lebak, Banten menggelar Festival Tenun Baduy. Festival ini berlangsung sejak 25-31 Agustus.

Menangkap Belut dengan Ember dalam Serunya Permainan di Garut

Menangkap Belut dengan Ember dalam Serunya Permainan di Garut