Tarif Bus PATAS Naik 2 Kali Lipat, Penumpang Sepi

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Tarif Bus PATAS Naik 2 Kali Lipat, Penumpang Sepi

Praditya Fauzi Rahman - detikTravel
Minggu, 04 Sep 2022 18:31 WIB
Pemudik berdatangan ke Terminal Bayangan Pondok Pinang pada H-4 Hari Raya Idul Fitri. Mereka bersiap untuk mudik ke kampung halaman menaiki bus.
Ilustrasi bus PATAS (Foto: Agung Pambudhy/detikcom)
Surabaya -

Kenaikan harga BBM menyebabkan kenaikan tarif pada bus-bus PATAS dan lainnya. Di Terminal Bungurasih Surabaya, kenaikannya hampir dua kali lipat dan berujung pada sepinya penumpang.

Hal itu ditelusuri oleh detikJatim berada di Terminal Purabaya, Bungurasih. Yuliawati (33), warga Dinoyo, Malang mengatakan, kemarin (3/9) memang belum ada perubahan tarif.

Namun, saat hendak pulang dengan naik bus pada hari ini, ia mengaku baru ada kenaikan. Bahkan, kenaikannya hingga mencapai dua kali lipat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemarin (tujuan Malang-Surabaya) belum ada (kenaikan tarif), ini tadi baru ada, sekitar Rp 30 ribu (kenaikannya), jadi Rp 65 ribu," kata Yuli kepada detikJatim di Ruang Tunggu Terminal Bungurasih, Minggu (4/9/2022).

Meski begitu, ia berharap kenaikan BBM tak berdampak pada kenaikan moda transportasi umum lainnya. Mengingat, bus antarkota dalam provinsi (AKDP) maupun antarkota antar provinsi (AKAP) masih menjadi primadona khalayak.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, penumpang lainnya, Beni Hidayat (23) menyampaikan, ada kenaikan tarif bus dari Surabaya menuju Trenggalek maupun sebaliknya. Lagi-lagi, kenaikannya hampir dua kali lipat. Beni menyebut, sebelum kenaikan BBM, tarif bus hanya Rp 40 ribu, tetapi kini menjadi Rp 75 ribu.

"Sak ngertiku mundak, Mas, ket wingi bengi. Tapi, lek isok yo regone pancet ae lah, opo maneh kene kan pelanggan setia bis ekonomi sing perekonomian e tak duwur. (Setahu saya naik, Mas, mulai kemarin malam. Tapi, kalau bisa ya harganya tetap lah, apalagi kita kan pelanggan setia bus ekonomi yang perekonomiannya juga tidak terlalu tinggi)," ujar mahasiswa asal Trenggalek itu.

Kenaikan pada Minggu pagi

Petugas atau Admin Kemenhub RI di Terminal Bungurasih, Fauzi Faerullah mengakui adanya kenaikan tarif bus. Bahkan, kenaikan ini sudah terjadi sejak Minggu (4/9) malam atau saat pergantian hari pada dini hari.

"Untuk saat ini, kenaikan tarif sudah terjadi sejak dini hari tadi, ya imbas kenaikan BBM," kata Fauzi kepada detikJatim.

Fauzi menjelaskan, umumnya hal serupa selalu terjadi pascakenaikan BBM. Bahkan, pada seluruh tujuan dan PO yang ada.

"Untuk tarif yang mengalami kenaikan hampir semua tujuan," ujarnya.

Ia menyatakan, kenaikan tarif beragam. Mulai dari Rp 20.000 sampai Rp 35.000. "(Kenaikan) baik bus ekonomi dan patas, contohnya seperti (tujuan) Semarang, Jogja, Malang, dan lain sebagainya," tuturnya.

Sepi penumpang

Kenaikan BBM rupanya tak hanya berpengaruh pada naiknya sejumlah bahan pokok. Para pengemudi bus PATAS dan pelaku usaha bus di Terminal Bungurasih atau Terminal Purabaya juga menjerit. Para sopir sambat sepi penumpang setelah menaikkan tarif sekitar 25 persen.

Salah satunya, Koordinator Bus PO Jaya Utama Indo jurusan Semarang-Surabaya, Rudianto. Menurutnya, kenaikan harga BBM berdampak pada jumlah penumpang bus yang kian sepi.

"Ya ngefek mas, jumlah penumpang sepi. Biasanya 30 (Penumpang) lebih, ini tadi cuma 6 sampai 7 orang, lebih dari 50% (Penurunan)," kata Rudianto kepada detikJatim di Terminal Bungurasih, Minggu (4/9).

Pria yang akrab disapa Pak Keceng itu menjelaskan, pihaknya terpaksa menaikkan tarif bus patasnya. Ia menyebut, kenaikannya sekitar Rp 30.000 hingga Rp 35.000 per penumpang.

Kenaikan ini dinilai berdampak pada sepinya penumpang. Namun mau tak mau, hal tersebut harus dilakukan mengikuti harga BBM yang juga tengah melejit.

"Ada kenaikan, sebelumnya Rp 130.000, sekarang jadi Rp 165.000," ujarnya.

Artikel ini sudah diunggah di detikJatim dalam tiga artikel berbeda




(msl/msl)

Hide Ads