Taman Mini Indonesia Indah (TMII) memiliki wajah baru setelah revitalisasi. TMII memiliki empat zona khusus.
TMII resmi diambil alih oleh Pemerintah melalui PT Taman Wisata Candi (TWC) per 1 Juli 2021 lalu. Kini, taman rekreasi yang dibesut almarhum Ibu Tien Soharto itu tengah direstorasi dan direvitalisasi dan rencananya akan dibuka pada bulan Oktober nanti.
Untuk desain dan konsep, PT TWC dan KemenPUPR selaku pemilik proyek mempercayakan pada sosok Yori Antar dari firma arsitek Han Awal. Untuk informasi, Yori juga terlibat dalam revitalisasi Gelora Bung Karno (GBK) saat Asian Games 2018.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada akhir Januari 2022, Yori buka-bukaan soal desain dasar dan konsep di balik restorasi dan revitalisasi TMII. Dia menyebut revitalisasi bakal mengembalikan narasi dan marwah TMII sebagai showcase premium Indonesia.
Merujuk pada kata taman dalam nama TMII, Yori ingin membuka lebih banyak ruang hijau. Ia pun berkaca pada konsep TMII di awal tahun 80-an. Makanya, TMII bakal memiliki ruang terbuka hijau lebih luas, perbandingannya 30% bangunan, 70% ruang hijau.
Yori juga menyebut seharusnya TMII juga bisa memberi nilai tambah soal wawasan dan kebudayaan Indonesia.
Selain itu, Yori menyebut TMII akan memiliki empat zona berbeda, yakni:
1. Indonesia Klasik
Pada area depan atau area penerima disiapkan narasi Indonesia Klasik dengan perwujudan bentukan ornamen yang elegan dan geometris serta suasana kerajaan zaman dahulu sehingga diharapkan pesan penghargaan terhadap sejarah Indonesia dapat tersampaikan kepada pengunjung.
Di antaranya, berupa penataan area gerbang utama, renovasi koridor utama Sasono, plaza utara dan selatan, Plaza Gadjah Mada. Lalu, Tugu Pancasila, Keong Mas, Sasono Utomo, Sasono Langgeng Budoyo, Sasono Adiguno, Museum Indonesia, dan Lantai 1 gedung pengelola sebagai gerai UMKM.
2. Zona Archipelago
Zona ini berpusat di danau dengan lanskap Sabang sampai Merauke. ZOna ini akan dibuat paling megah dan atraktif.
"Zona Archipelago, zona yang dikelilingi anjungan-anjungan arsitektur kita. Kita akan ada air mancur menari, ring of fire dan tentunya musik-musik traditional Indonesia dari Sabang sampai Merauke, panggung pertunjukan dan seluruh area ini akan diolah jadi ruang hijau untuk ruang publik," kata Yori.
Nantinya setiap anjungan akan dibuat bebas dari pagar dan mendapat akses terbuka ke danau. Rencananya, area ini akan dibebaskan dari kendaraan bermotor dan hanya terbuka khusus pejalan kaki.
"Khusus pejalan kaki, enggak boleh ada mobil. Promenade keliling. Dilakukan tidak dengan menebang pohon, tapi kita akan tambahkan," kata dia.
3. Zona Indonesia Kini Modern
Zona ini menampilkan sisi modern. Itu akan diperlihatkan pada penanganan jalan dan pedestrian kawasan lingkar luar.
4. Zona Jendela Dunia
Di zona ini menampilkan ikon-ikon wisata dunia. Jadi,tak terbatas hanya Indonesia saja.
Ke depannya, TMII diharapkan bisa menjadi representasi Indonesia versi mini di mata dunia. Sementara bagi masyarakat, bisa jadi ruang publik kekinian.
Selain untuk menyambut KTT G20, tujuan utama revitalisasi TMII ini sebagai destinasi di Jakarta untuk meningkatkan pelayanan dan kenyamanan masyarakat yang berkunjung. Pasalnya, TMII merupakan salah satu aset yang sudah berumur sehingga diperlukan tindakan perawatan. Pemerintah menyiapkan dana sebesar Rp 1,1 triliun untuk revitalisasi.
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol