Warga Amerika Serikat mengenang peristiwa mengerikan 9/11. Ibu Negara AS Jill Biden membagikan memori menakutkan yang dialaminya saat peristiwa itu terjadi.
Setiap tahun pada bulan September, masyarakat dunia terutama warga Amerika Serikat tak pernah absen untuk mengingat peristiwa mengerikan 9/11. Pada tanggal tersebut selalu ada memori yang dibagikan. Baik dari korban, saksi, maupun masyarakat umum.
Baca juga: Ketika Ibu Negara AS Ngeprank Jadi Pramugari |
Salah satu yang membagikan ceritanya adalah Ibu Negara Amerika Serikat Jill Biden. Dilansir dari IBT, Biden bercerita bahwa saat kecelakaan pesawat pertama terjadi, ia langsung teringat pada saudara perempuannya, Bonny Jacobs yang pada saat itu berprofesi sebagai pramugari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat kejadian tersebut, Biden tengah mengajar di Delaware Technical Community College. Ia khawatir setengah mati akan keselamatan saudarinya. Mengingat ia tak mengetahui keberadaan saudarinya pada saat itu. Apakah sedang terbang atau tidak.
"Saya menelepon Bonny untuk melihat di mana dia berada karena saya takut setengah mati ... Saya tidak tahu di mana dia, apakah dia terbang, tidak terbang, di mana dia berada.... Dan kemudian aku tahu dia ada di rumah," kata Jill dalam sebuah wawancara bersama Associated Press.
Pada hari Minggu (11/9/2022), Biden dan saudarinya Bonny Jacobs membagikan kisah tersebut dalam acara United Flight 93 National Memorial di Shanksville, Pennsylvania. Biden mengungkapkan bahwa meskipun Jacobs tak terdampak langsung, namun peristiwa tersebut tetap meninggalkan bekas pada saudarinya.
"Ini adalah pekerjaan yang dia cintai selama bertahun-tahun, dan saya tahu bahwa beban tragedi ini akan lebih berat baginya. Ketika saya sampai di rumahnya, saya menyadari bahwa saya benar: dia tidak hanya kehilangan rekan kerja, dia telah kehilangan teman," ujarnya dalam sambutannya.
Dalam kesempatan ini, Jill Biden juga menyoroti bahwa ia yakin rasa kemanusiaan masyarakat lebih kuat dibandingkan ketidakmanusiawian dari peristiwa itu.
Kemudian Jacobs juga menyoroti bahwa untuk melalui masa-masa berat seperti itu, semua orang memerlukan bantuan orang lain untuk menjadi sandaran dan penguat mereka.
"Dia (Jill) ada untukku pada saat itu terjadi dan dia sebenarnya selalu ada untukku. Dia adalah batu sandaranku. Setiap orang harus memiliki batu penguat dalam hidup mereka, dan dia milikku," kata Jacobs.
(ysn/ddn)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Layangan di Bandara Soetta, Pesawat Terpaksa Muter-muter sampai Divert!
Bandara Kertajati Sepi, Waktu Tempuh 1,5 Jam dari Bandung Jadi Biang Kerok?