Welcome d'travelers !

Ayo share cerita pengalaman dan upload photo album travelingmu di sini. Silakan Daftar atau

ADVERTISEMENT

Jumat, 16 Sep 2022 05:41 WIB

TRAVEL NEWS

Negara Lain Resesi Sake dan Seks, Amerika Serikat di Miras

TOPSHOT - Aerial view of the Chajnantor vineyard, owned by Samuel Varas, in the Zapar sector of San Pedro de Atacama, Chile, on May 17, 2022. - The Ayllu cooperative produces wine with grapes grown at almost 3,000 meters of altitude, with negative temperatures at night and exorbitant radiation during the day, in the arid soils of the Atacama desert. (Photo by MARTIN BERNETTI / AFP) (Photo by MARTIN BERNETTI/AFP via Getty Images)
Anggur (Foto: AFP via Getty Images/MARTIN BERNETTI)
Jakarta -

Konsumsi anggur orang Amerika Serikat (AS) turun untuk pertama kalinya dalam 25 tahun. Jadi, kini produk anggur, termasuk minuman keras, tidak disukai orang AS.

Melansir CNN, Jumat (15/9/2022), data itu menurut laporan terbaru dari kelompok industri IWSR. Mereka menemukan konsumsi anggur telah turun untuk pertama kalinya dalam 25 tahun.

Sebaliknya, orang Amerika minum lebih banyak minuman beralkohol dan koktail siap minum. Aktivitas itu mengikuti tren bahwa orang-orang di sana mencari minuman berkalori lebih sedikit karena lebih sadar akan kesehatan.

Bir juga mengalami penurunan dengan penjualan turun menjadi 2,3%, penurunan di tahun keempat. Penjualan merek bir domestik, seperti Budweiser, turun 3,1% menurut analisisnya.

Tetapi tidak semuanya suram untuk sektor ini karena penjualan draft bir melonjak 4,1% dan penjualan bir rendah atau non-alkohol tumbuh menjadi 6,6%.

Pertumbuhan terbesar di seluruh minuman keras berada di kategori siap minum. Penjualan melonjak 50% tahun lalu, untuk White Claw, Truly dan Bon & Viv dan menjadi industri senilai USD 8 miliar karena penjualan diperkirakan meningkat tiga kali lipat dalam tiga tahun ke depan.

Tarif juga menimbulkan masalah lain untuk anggur dan minuman beralkohol. Mantan Presiden Donald Trump mengusulkan tarif 100% untuk anggur dan sampanye Prancis di samping tarif 25% yang sudah dikenakan pada sebagian besar anggur dan wiski Eropa. Itu sebagai pembalasan atas subsidi yang diberikan Eropa kepada pembuat pesawat Airbus (EADSF).

Penurunan seks di China dan sake di Jepang

Sementara, negara Asia Timur agaknya punya masalah penurunan gairah pada warganya. Bila China menghadapi penurunan angka kelahiran, Jepang kini alami penurunan konsumsi sake.

Sake merupakan minuman beralkohol khas yang terkenal sebagai ikon Jepang. Bahkan, wisatawan dinilai belum ke Jepang bila tak mencicipi sake.

Sake juga sudah berusia tua. Eksistensi sake pertama kali tercatat pada tahun 700 Masehi. Sake pun menjadi bagian yang tak terlepaskan dari budaya Jepang.

Namun saat ini, pemerintah Jepang harus menghadapi kenyataan bahwa generasi mudanya mulai jarang mengkonsumsi sake. Industri alkohol Jepang telah lama mengalami kegagalan.

Berdasarkan data badan pajak, konsumsi minuman keras anjlok dari rata-rata 100 liter per orang per taun pada 1995 menjadi 75 liter pada 2020.



Simak Video "Detik-detik Jet Tempur Rusia Tabrak Drone AS di Laut Hitam"
[Gambas:Video 20detik]
(msl/fem)
BERITA TERKAIT
BACA JUGA