Keimigrasian Indonesia memang harus dikritisi. Tak memiliki kepala membuat layanannya tak maksimal.
Hal itu diungkapkan oleh Agus Pambagio, yang dikenal sebagai pengamat kebijakan publik. Kata dia, tanpa adanya kepala Dirjen Imigrasi permasalahan pun merembet ke semua lini.
"Imigrasi saja masih pelaksana tugas (plt) bagaimana bisa melaksanakan layanan full ke masyarakat," tegas dia saat dihubungi detikTravel, Jumat (16/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi banyak itu eselon I yang kosong di kementerian. Dulu kan diisi kepolisian itu tapi sekarang kan belum dipilih lagi. Efeknya, paspor digital itu kemarin nggak ada, katanya September ada, kan sekarang zamannya digital," dia menambahkan.
Agus menyebut bahwa layanan umum yang diselenggarakan oleh imigrasi memang harus diperbaiki secara menyeluruh. Apa lagi Presiden Joko Widodo telah menyentilnya dengan keras.
"Saya selalu bilang pelayanan imigrasi perlu dicermati kembali. Apa lagi kemarin presiden sudah menyentil dengan keras," kata dia.
Jadi, jelas Agus, ada tiga hal mendasar yang perlu diperbaiki oleh imigrasi, yakni:
1. Soal KITAS, izin tinggal di Indonesia yang akan diberikan bagi mereka yang akan tugas lebih dari 5 tahun, masa itu masih ada yang pakai calo karena persyaratan yang tidak efisien. Padahal mereka itu umumnya investor. Makanya ada yang mengadu pada presiden meski ada UU Cipta Kerja dan sebagainya
2. Kedua soal Visa on Arrival (VoA), harusnya mudah dan tidak ada antre panjang, tapi kadang ada jokinya juga
3. Ketiga, soal bebas visa buat orang asing. Dalam Perpres 2016 ada 169 negara yang diberikan bebas visa, di saat yang sama harusnya kita diberikan bebas visa negara lain pula, resiprokal, harusnya ditinjau kembali.
Kinerja Imigrasi disorot setelah dijewer oleh Presiden Joko Widodo. Kepala Negara menilai pelayanan Imigrasi lamban, utamanya untuk merilis VoA dan KITAS.
(msl/fem)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol