TRAVEL NEWS
Cegah Pelecehan di Gili Trawangan, Pengamat Usul Hotline-Badan Otorita

Viral turis wanita mengaku mengalami pelecehan dan catcalling saat liburan di Gili Trawangan. Untuk mencegah itu, pengamat mengusulkan hotline dan badan otorita.
Media sosial Tiktok dihebohkan dengan pengakuan seorang turis wanita yang mengalami pelecehan seksual dan catcalling selama liburan di Gili Trawangan. Pelakunya diduga adalah pemuda-pemuda setempat.
Untuk mencegah hal tersebut terjadi lagi, pengamat pariwisata Taufan Rahmadi mengusulkan agar dibentuk sebuah layanan hotline terpadu yang aktif selama 24 jam untuk menanggapi keluhan wisatawan yang liburan di Gili Trawangan dan gili lainnya.
"Membuka Gili Hotline, untuk menjadi media komunikasi 24 jam bagi para wisatawan di saat mereka ingin mengadukan keluhan-keluhan yang mereka rasakan selama berwisata di Gili," kata Taufan dalam pesan singkatnya kepada detikTravel, Senin (19/9/2022).
Taufan sendiri percaya masyarakat yang tinggal di Gili Trawangan tidak akan melakukan hal tak terpuji seperti itu. Apalagi mereka menggantungkan hidup pada sektor pariwisata dan wisatawan yang datang.
"Saya berkeyakinan bahwa masyarakat di Gili Trawangan adalah masyarakat yang ramah dan memahami bagaimana harus berprilaku yang santun kepada wisatawan. Terlebih selama ini masyarakat di Gili Trawangan sangat bergantung pada sektor pariwisata, jadi sangat tidak mungkin mereka akan merusak periuk tempat mereka mengais rezeki," kata Taufan.
Kasus ini, menurut Taufan, bisa jadi momentum untuk melakukan perubahan dan perbaikan, serta bisa menjadi titik balik pembentukan sebuah badan otorita yang mengatur seluruh pelaku wisata di Gili Trawangan.
"Penguatan kelembagaan DMO Gili yang bisa menjadi cikal bakal pembentukan Badan Otorita Pengelola Wisata Tiga Gili, yang bertugas bersama menyepakati segala aturan-aturan terkait manajemen destinasi, mulai pengaturan masuk wisatawan, manajemen sampah, SOP mitigasi bencana, dan lain sebagainya," Taufan menjelaskan.
Sementara itu, di kesempatan terpisah, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTB, Yusron Hadi mengatakan akan menelusuri kebenaran peristiwa tersebut. Yusron juga sudah mengoordinasikan ini dengan pemda setempat.
"Kita sudah melakukan komunikasi dengan Pemerintah Kabupaten Lombok Utara melalui Dinas Pariwisata untuk memastikan kebenaran informasi, berikut kronologi kejadian. Ini kan perlu kita dalami, kronologis-nya bagaimana dan sebagainya. Bila betul kejadiannya jelas di mana lokus dan pelakunya, ya tentu kita merasa prihatin dan harus mendorong diambil tindakan tegas sesuai ketentuan oleh pihak yang memiliki kewenangan," kata dia.
Simak Video "Unand: Korban Pelecehan Seksual Mahasiswa FK 12 Orang"
[Gambas:Video 20detik]
(wsw/fem)