Presiden Rusia, Vladimir Putin akan melakukan mobilisasi militer ke Ukraina. Rusia pun melarang 41 warga Australia, termasuk wartawan, untuk masuk ke sana.
Pelarangan itu sebagai tindakan balasan atas sanksi Canberra terhadap Moskow atas intervensi militer Vladimir Putin di Ukraina.
"Mengingat Canberra tidak berniat secara resmi meninggalkan garis anti-Rusia, dan terus memberlakukan sanksi baru, 'daftar berhenti' (stop-list) Rusia ini akan terus diperbarui," pernyataan Kementerian Luar Negeri seperti dikutip dari AFP.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemenlu Rusia menerbitkan nama-nama warga Australia yang dilarang masuk ke negara itu. Dari deretan nama itu, termasuk karyawan perusahaan senjata Australia dan outlet media, termasuk Sarah Ferguson, presenter bintang untuk saluran televisi ABC.
Moskow sendiri telah melarang 159 warga Australia selama periode Juni-Juli. Rusia juga melarang ratusan warga negara lain untuk masuk sejak awal operasinya di Ukraina pada 24 Februari lalu.
Seiring dengan dimulainya mobilisasi militer, gelombang eksodus warga Rusia ke luar negeri pun semakin banyak. Tiket untuk penerbangan pesawat keluar wilayah Rusia dilaporkan terjual habis dengan cepat pada Rabu (21/9/2022) waktu setempat.
Penerbangan langsung dari Moskow menuju Istanbul di Turki dan menuju Yerevan di Armenia -- kedua tujuan itu memungkinkan warga Rusia untuk masuk tanpa visa, menurut data Aviasales, telah terjual habis pada Rabu (21/9) waktu setempat.
Sejumlah rute penerbangan dengan transit, termasuk dari Moskow ke Tbilisi di Georgia, juga tidak tersedia. Sedangkan penerbangan dengan harga tiket termurah dari Moskow ke Dubai, Uni Emirat Arab, harganya mencapai 300.000 rubel (Rp 74,3 juta) atau lima kali lipat lebih tinggi dari upah rata-rata bulanan warga Rusia.
(wsw/fem)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!