Turis Bergeser ke Canggu, Kuta Tak Lagi Seksi?

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Turis Bergeser ke Canggu, Kuta Tak Lagi Seksi?

Putu Intan - detikTravel
Jumat, 30 Sep 2022 19:18 WIB
Suasana sepi di Kuta
Kuta yang sepi. Foto: Putu Intan/detikcom
Badung -

Ada pergeseran tren wisata di Bali. Nama Canggu begitu melejit sementara Kuta dalam posisi terjepit.

Popularitas Kuta sebagai destinasi andalan Bali agaknya mulai tergeser dengan Canggu yang tengah naik daun. Apalagi selama pandemi COVID-19, Canggu seolah tak ada matinya. Turis bebas berwisata hingga berpesta di sana.

"Tamu di Canggu merasa aman. Mereka punya kebebasan. Mau naik motor, mau tidur di mana saja yang penting aman. Itu dia senang ketimbang di Kuta," kata anggota Linmas Desa Canggu, Nyoman.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di Canggu termasuk aman, mereka bebas mau ngapain yang penting tidak bikin onar," dia menambahkan.

Kebebasan turis di Canggu memang tampak selama detikTravel seharian berada di sana. Ada turis yang tidur di pantai hanya berbikini. Banyak juga yang naik motor dengan kemampuan yang belum mumpuni.

ADVERTISEMENT

Turis di Canggu umumnya punya rutinitas mulai dari pagi-pagi berselancar atau lari santai di pantai. Kemudian mereka akan sarapan dan makan siang di kafe sembari bekerja. Saat malam, mereka memilih berpesta di bar-bar.

Kondisi Canggu yang ramai itu berbanding terbalik dengan Kuta yang lesu. detikTravel bersama pemandu bernama Sugi sempat menyusuri Jalan Legian yang dulu jadi pusat hiburan turis.

Jalan Legian tampak sepi. Sejumlah turis asing memang terlihat di sana. Hanya saja menurut Sugi, suasana itu jauh berbeda dibandingkan sebelum pandemi COVID-19. Ini didukung pula dengan toko-toko yang buka namun tak disinggahi pembeli.

Sugi bercerita, saat ini lebih banyak turis mancanegara yang tertarik liburan di Canggu. "Saya kalau mengantar tamu, banyak yang request mau ke Canggu. Jarang sekali yang minta ke Kuta. Terutama untuk turis-turis muda, mereka suka di Canggu," katanya.

Sugi menjelaskan, sepinya Kuta bukan cuma karena efek pandemi COVID-19. Ia kerap mendengar keluhan turis yang diperlakukan tidak menyenangkan di Kuta, mulai dari barangnya dicuri, dipaksa membeli dagangan, hingga dilecehkan.

"Ada rasa tidak aman di Kuta. Sering terjadi pencurian. Makanya sekarang saat sepi begini, pelaku wisata berniat untuk berbenah," ujarnya.




(pin/ddn)

Hide Ads