Dengan fokus walking tour yang berbeda ini, Jakarta Green Tour berhasil membawa para pesertanya untuk mengenali sisi lain dari berbagai destinasi yang ada di Jakarta. Menurut salah satu peserta, pengalaman mengikuti kegiatan ini merupakan pengalaman yang menyenangkan dan sangat bermanfaat.
Baca juga: Tips Saat Pilih Traveling Walking Tour |
"Saya sih seneng ya. Saya ngerasa puas dengan kegiatan ini, saya ngerasa kaya worth it banget. Saya enggak rugilah mengeluarkan uang Rp 100 ribu untuk ikut tur ini. Karena saya mendapat banyak manfaat, dapat insight baru, terus juga saya bisa menikmatinya dengan nyaman. Tour guide-nya pun informatif sekali," kata peserta asal Tangerang Selatan Intan Nafisah.
Kemudian saat ditanyai mengenai destinasi yang dikunjungi, Intan mengungkapkan bahwa Kementerian PUPR menjadi destinasi yang paling menarik perhatiannya. Karena menurutnya jarang sekali ada kantor yang sangat hijau dan ramah lingkungan seperti kantor tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang paling menarik, sebenarnya semuanya menarik ya. Tapi kalau dilihat-lihat tadi tuh yang di PUPR. Soalnya saya seneng banget ke tempat-tempat hijau. Saya beneran amaze banget sama tempat itu. Ternyata ada lho tempat kantor yang didesain kaya gitu," ujarnya.
Untuk destinasinya sendiri, pihak Sebumi menuturkan bahwa mereka menentukan destinasi setelah melakukan survei. Hal ini dilakukan untuk menemukan apakah ada sisi berkelanjutan yang tersembunyi di balik destinasi-destinasi tersebut.
"Kita survei. Jadi kita survei dan kemudian kita tilik nih kira-kira sebenarnya tuh ada hidden gem-hidden gem yang selama ini kita lewati, tapi kita enggak sadar," kata Dwinda.
![]() |
"Tadi ada juga peserta yang bilang 'saya tuh udah sering ke Mbloc tapi enggak tahu kalau ini adalah gedung Peruri yang udah terbengkalai'. Kita coba olah seperti itu bahwa dari mengganti fungsi suatu lahan saja tuh sudah ada prinsip-prinsip keberlanjutan juga dan kita jadikan itu sebagai keunikan dari tempat stop kita," lanjutnya.
Selain berfokus pada sisi berkelanjutan Jakarta, walking tour yang satu ini juga menggandeng beberapa UMKM dalam perjalanannya. Di antaranya yaitu Difabis Coffee and Tea di Terowongan Kendal, Stasiun Sudirman yang dikembangkan oleh para penyandang disabilitas di bawah naungan Baznaz Baziz DKI Jakarta. Serta Acaraki Jamu, yang ada di Kota Tua.
"Dan kemudian tadi kan ada juga Difabiz ya tempat kita belajar bahasa isyarat. Tempat kopi kan banyak ya, tapi tempat kopi yang unik dan memberdayakan orang-orang itu sendiri yang akhirnya membuat kita memilih untuk bekerja sama," kata Dwinda.
Simak Video "Video: Saat Turis Asal Jerman dan Skotlandia Terpesona dengan Kota Tua"
[Gambas:Video 20detik]
(ysn/ysn)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol