Sampai sekarang masih ada saja penumpang yang buru-buru berdiri ketika pesawat baru mendarat. Tindakan ini salah dan berbahaya.
Baru-baru ini sebuah video yang diunggah Beny Radja J.H Manurung melalui Instagramnya @deakim74 memperlihatkan banyak penumpang yang berdiri ketika pesawat Qatar Airways belum parkir. Beny mengatakan, awak kabin sampai memberikan teguran beberapa kali agar penumpang tetap duduk. Namun sebagian masih tidak menghiraukan.
Tingkah penumpang seperti ini tidak pantas dicontoh ya, traveler. Berdiri apalagi sampai membuka bagasi kabin saat pesawat belum berhenti sempurna dapat membahayakan keselamatan penumpang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika traveler menanggalkan sabuk pengaman dan berdiri dari bangku dalam kondisi pesawat belum berhenti sempurna, traveler bisa jatuh ketika pesawat bergerak atau berhenti mendadak. Tak cuma penumpang yang jatuh, bisa jadi barang bawaan di bagasi juga berjatuhan dan menimpa diri sendiri serta penumpang lain.
Untuk diketahui, ketika pesawat mendarat, awak kabin wajib mematikan lampu merah yang berkedip di luar badan pesawat. Lampu ini menjadi penanda pesawat untuk menghindari armada atau awak yang bertugas sehingga tidak terjadi tabrakan.
Mematikan lampu juga menjadi isyarat dari awak kabin ke awak darat bahwa pesawat aman untuk didekati. Saat itu, pesawat sudah mendarat sempurna dan pilot sudah mematikan mesin.
Jika sudah, awak darat akan membawa tangga untuk diselaraskan dengan pintu pesawat. Bila sudah aman, barulah penumpang diizinkan untuk bangkit dari tempat duduk dan turun dari pesawat.
Karena proses panjang inilah, penumpang sebaiknya menunggu. Kadangkala proses ini berlangsung lama sehingga penumpang menjadi tidak sabaran. Namun perlu diingat kembali, alasan keselamatan yang sudah dijabarkan di atas supaya traveler tidak gegabah ingin buru-buru keluar dari pesawat.
(pin/ddn)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan