Percobaan face recognition boarding gate sudah dilakukan di Stasiun Bandung. Alat ini merupakan terobosan baru yang dapat mempermudah proses boarding penumpang.
Face recognition boarding gate sudah diujicoba PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI di Stasiun Bandung, Jawa Barat. Alat ini merupakan sebuah terobosan baru yang dapat digunakan oleh para penumpang kereta untuk perjalanan jarak jauh.
Untuk dapat terdeteksi oleh alat tersebut, penumpang perlu melakukan scan KTP dan sidik jari di ruang utama Stasiun Utara Bandung. Setelag terverifikasi, penumpang dapat melewati face recognition boarding gate dengan mudah. Tinggal menampakkan wajah ke layar, maka penumpang sudah bisa masuk ke dalam stasiun dan melanjutkan perjalanannya.
Dengan alat ini penumpang tak perlu repot-repot menunjukkan berbagai dokumen saat boarding. Face recognition boarding gate sudah diujicoba di Stasiun Bandung sejak 28 September lalu.
Salah satu penumpang tujuan Tasikmalaya Vincent (30) memuji inovasi face recognition boarding gate ini. Menurutnya alat ini mempermudah dan mempercepat proses boarding.
"Lebih cepat, soalnya tinggal scan muka ya, sudah enggak susah, sebelumnya daftar pakai sidik jari," kata Vincent kepada detikJabar, Rabu (5/10/2022).
"Memudahkan," tambah Vincent sambil mengacungkan jempolnya.
Hal serupa juga diungkapkan oleh Elizabeth (20) penumpang asal Bandung yang bertujuan ke Semarang. Elizabeth mengaku, keberadaan face recognition boarding gate ini sangat membantu.
"Lebih efisien, registrasi nggak lama," ucapnya.
Karena baru diuji coba di Stasiun Bandung, Elizabeth berharap agar face recognition boarding gate ini dapat diterapkan di stasiun lainnya.
"Baru di Stasiun Bandung, baru tahu di sini, ditambah lagi," ujarnya.
Dikutip dari detikFinance, VP Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan, pada awal tahun 2023 ditargetkan layanan ini sudah bisa diterapkan di seluruh stasiun KA Jarak Jauh di berbagai daerah.
Face recognition boarding gate merupakan fasilitas layanan boarding yang dilengkapi dengan kamera. Kamera ini berfungsi untuk mengidentifikasi dan memvalidasi identitas seseorang melalui wajah. Dengan data yang sudah terintegrasi dengan data tiket kereta yang dimiliki hingga status vaksinasi pelanggan.
"Cukup 1 detik waktu yang dibutuhkan untuk memastikan wajah pelanggan dan proses verifikasi seluruh data yang tersimpan di sistem KAI. Hal tersebut akan sangat mempermudah pelanggan dan memperlancar antrean proses boarding," papar Joni dalam keterangannya, Jumat (30/9).
Artikel ini telah tayang di detikJabar.
Simak Video "Cerita Pemudik di Stasiun Bandung 'Curi Start' Gegara Takut Kehabisan Tiket"
(ysn/ysn)