Ada sejumlah perubahan dari upacara penobatan Raja Charles III dibandingkan dengan Ratu Elizabeth II. Prosesinya bakal lebih sederhana.
Dilansir dari The Sun, Raja Charles III rencananya dinobatkan sebagai Raja Inggris pada 3 Juni 2023. Berbeda dengan penobatan ibunya yang berlangsung selama 3 jam, penobatan Charles akan digelar selama 1 jam saja.
Selain itu, jumlah undangan yang biasanya mencapai 8.000 orang juga dipangkas menjadi 2.000 orang. Upacara penobatan akan semakin sederhana dengan aturan berbusana yang lebih santai untuk para undangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penyederhanaan upacara penobatan ini dilakukan mengingat krisis biaya hidup yang kini melanda Inggris. Charles disebut ingin membangun kerajaan yang lebih modern dan ramping.
Karena sejumlah penyederhanaan itu, para pejabat diimbau untuk memahami situasi. Tidak semua bakal diundang dalam acara bersejarah itu.
Di samping penyederhanaan yang sudah disebutkan di atas, ritual kuno mempersembahkan emas batangan kepada raja juga akan ditiadakan. Kemudian penobatan Raja Charles III ini kemungkinan juga bakal lebih beragam secara agama dan budaya. Rencananya akan ada perubahan pakaian dan bahasa yang dimodernisasi.
Namun dari serangkaian upacara penobatan nanti, bagian yang wajib dilakukan adalah raja yang diurapi, bersumpah menjadi pembela iman, dan naik Kereta Negara Emas 1762.
Raja Charles III menunggu sembilan bulan sebelum ia dinobatkan. Sampai sekarang, diskusi tentang hari-hari libur sedang berlangsung. Kemungkinan orang Inggris akan libur pada Jumat, 2 Juni 2023.
Charles akan berusia 74 tahun saat dilantik. Ia menjadi raja Inggris tertua yang dinobatkan.
Perencanaan penobatan pertama negara dalam 70 tahun dimulai hanya 48 jam setelah pemakaman kenegaraan Ratu bulan lalu. Sumber mengatakan, penobatan ini juga akan lebih murah daripada Ratu Elizabeth II.
(pin/ddn)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan