Rumah Si Pitung ditutup selama dua bulan untuk pemeliharaan. Selain perbaikan bagian yang rusak, pengelola berencana meningkatkan daya tarik objek wisata tersebut.
Kepala Unit Pengelola Museum Kebaharian Jakarta Mis Ari menjelaskan pemeliharaan Rumah Si Pitung sebenarnya rutin dilakukan setiap 2 tahun. Hanya saja karena COVID-19, jadwal pemeliharaan sempat tertunda karena dana dialokasikan untuk penanganan virus tersebut.
"Tahun ini Unit Pengelola Museum Kebaharian Jakarta mendapatkan alokasi dana dari APBD untuk kegiatan pemeliharaan Rumah Si Pitung termasuk bangunan pendukungnya," kata dia saat ditemui detikcom.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Seperti kita ketahui bahwa beberapa bagian komplek Rumah Si Pitung ini rusak atapnya, gentengnya dan banyak keropos kayunya. Itu menjadi fokus perhatian kami supaya bisa diperbaiki, diganti yang rusak-rusaknya sehingga pengunjung bisa lebih nyaman untuk mengunjungi tempat ini," ia menambahkan.
![]() |
Mis Ari mengatakan, kegiatan pemeliharaan ini berlangsung selama 2 bulan. Dimulai pada 12 Oktober sampai dengan 11 Desember 2022.
"Jadi hampir 2 bulan akan ditutup sementara. Berharap masyarakat bisa memaklumi kondisi kenapa Rumah Si Pitung ini ditutup demi kenyamanan selanjutnya. Setelah kegiatan pemeliharaan ini, masyarakat lebih nyaman lagi untuk menikmati Rumah Si Pitung Ini," ujarnya.
Selain itu, Mis Ari juga mengungkapkan kemungkinan penambahan koleksi yang dipamerkan di Rumah Si Pitung. Sebelumnya, rumah ini menyimpan aneka perabot rumah tempo dulu.
"Untuk penambahan koleksi pasti ada karena Rumah Si Pitung diharapkannya ke depan akan menjadi museum. Museum wajib ada koleksinya," katanya.
![]() |
"Untuk tahun ini yang bisa kami lakukan adalah mengkaji Rumah Si Pitungnya. Dari hasil kajian itu akan dilanjutkan dengan kajian berikutnya yaitu kajian tata pamernya. Bagaimana yang tepat atau yang tepat disajikan di Rumah Si Pitung itu. Kalau kajian sudah selesai baru tahap selanjutnya kami mulai mengumpulkan koleksi-koleksi. Entah itu melalui pembelian atau mendapatkan hibah dari masyarakat," Ari menjelaskan.
Di samping menambah koleksi, Mis Ari juga ingin Rumah Si Pitung ini mampu menjadi daya tarik untuk anak-anak muda. Oleh karena itu, ada rencana untuk mendigitalisasi penjelasan sejarah Rumah Si Pitung.
"Kajian yang dilakukan hasilnya nanti ada caption yang kami sajikan di lokasi ini. Dan untuk kalangan milenial pastinya itu bisa masuk banget ke dunia mereka. Mereka kan enggan membaca sekian banyak lembar buku. Akan kami sajikan barcode bisa pindai melalui handphone-nya," ia memaparkan.
![]() |
Kemudian Mis Ari juga membeberkan bahwa Rumah Si Pitung ini terbuka untuk umum. Ia ingin komunitas-komunitas juga memanfaatkan kawasan cagar budaya ini untuk kegiatan seni budaya.
"Trik lain kami kerjasama dengan komunitas untuk memanfaatkan Rumah Si Pitung sebagai ruang publik. Mereka bisa menggelar musik di sini, baik itu musik tradisi maupun kontemporer, teatrikal juga bisa di sini. Kemudian diskusi-diskusi terkait Betawi pesisir termasuk sejarah tentang ke-Jakarta-an," kata dia.
Baca juga: Benarkah Rumah Si Pitung Terancam Tenggelam? |
(pin/ddn)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!