TRAVEL NEWS
Nyawanya Terancam, Putri Mahkota Belanda Tak Bisa Lagi Keluar Rumah

Ancaman kejahatan terorganisir menghantui kehidupan Putri Mahkota Belanda, Amalia. Akibat hal ini, Amalia tak dapat lagi keluar rumah dan beraktivitas normal.
Tingkat kejahatan teroganisir di Belanda sedang berada pada level yang mengkhawatirkan. Dilansir dari AP, bulan lalu pemerintah Belanda meningkatkan keamanan untuk Putri Mahkota Amalia dan Perdana Menteri Mark Rutte. Mereka dijaga lebih ketat karena dikhawatirkan adanya ancaman kriminal yang menargetkan mereka.
Akibat kekhawatiran ini, Putri Amalia terpaksa harus melepas kehidupan normalnya sebagai mahasiswa di Universitas Amsterdam. Sebelumnya Amalia menjalani kehidupan normal selayaknya mahasiswa pada umumnya.
Amalia yang saat ini berusia 18 tahun itu tengah menempuh pendidikan di Universitas Amsterdam dengan jurusan Politik, Psikologi, Hukum dan Ekonomi. Ia seharusnya tinggal di asrama bersama dengan mahasiswa lainnya.
Sayangnya, karena ancaman kejahatan terorganisir dari organisasi-organisasi kriminal, ia harus kembali ke rumah. Kini ia tinggal di rumahnya, di dekat Den Haag.
Sang ibu, Ratu Maxima mengungkapkan dengan emosional bahwa anak pertamanya kini tak lagi bisa meninggalkan rumah. Meski begitu, ia juga menyampaikan bahwa Amalia tetap melanjutkan pendidikannya.
"Tidak tinggal di Amsterdam dan tidak bisa benar-benar keluar.... Dia (Amalia) tidak memiliki kehidupan sebagai mahasiswa," kata Ratu Maxima.
Ungkapan emosional dari Ratu Maxima menunjukkan sebuah pemandangan langka mengenai ketidaknyamanan yang dirasakan oleh keluarga kerajaan Belanda. Hal ini juga mengindikasikan bahwa ketakutan yang dirasakan oleh warga Belanda dan Eropa lainnya terhadap geng kriminal yang terlibat perdagangan narkoba ini sedang meningkat.
Pekan lalu Menteri Kehakiman Belanda bahkan mengadakan pertemuan bersama enam negara lainnya. Dalam pertemuan tersebut disepakati bahwa negara-negara yang hadir akan bekerja sama untuk memerangi organisasi-organisasi kriminal yang ada.
Pertemuan ini dilakukan setelah Menteri Kehakiman Belgia, Vincent Van Quickenborne, mendapatkan pengamanan ekstra. Hal ini dilakukan usai penangkapan empat pria Belanda yang diduga berencana untuk menculik dirinya.
Belgia dan Belanda menjadi salah dua target utama dari operasi kriminal ini karena kedua negara merupakan rumah bagi pelabuhan Antwerp dan Rotterdam. Dua pelabuhan yang menjadi kunci perdagangan kokain dalam jumlah besar ke Eropa.
Di Belanda sendiri, hingga saat ini pengamanan ekstra telah diberlakukan bagi Putri Mahkota serta Perdana Menteri. Meski begitu, Menteri Kehakiman dan Keamanan Belanda Dilan Yeşilgöz-Zegerius mengungkapkan pihaknya tak dapat memberikan detail mengenai ancaman maupun tindakan ekstra yang mereka lakukan.
"Langkah-langkah telah diambil terkait keamanan Putri Mahkota," ujarnya.
Simak Video "Murah Meriah Perlengkapan Kamar Mandi Daur Ulang Jakarta"
[Gambas:Video 20detik]
(ysn/fem)