Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat menyoroti ritual buang pakaian dalam wanita di Situs Nagara Padang Bandung. MUI Jabar menilai ritual itu salah kaprah!
Tumpukan pakaian dalam wanita berupa BH dan celana dalam yang dibuang pengunjung terlihat menggunung di Situs Nagara Padang Bandung. Tak kurang 10 karung pakaian dalam wanita bekas dibersihkan oleh pihak kepolisian, relawan dan warga.
Beragam jenis pakaian dalam ditemukan di sekitar Situs Nagara Padang, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung. Mulai dari pakaian dalam pria hingga celana dalam wanita pun ada.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sampah pakaian dalam yang menggunung itu ditengarai ulah pengunjung yang melalukan ritual. Mereka akan membuang pakaian dalamnya setelah melaksanakan mandi di mata air dekat situs tersebut.
Hal tersebut dilakukan berdasarkan kepercayaan mereka, yaitu untuk buang sial. Menurut Paguyuban Juru Kunci Situs Nagara Padang, puncak kunjungan para peziarah terjadi di Bulan Maulud.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jabar angkat bicara terkait ritual membuang pakaian dalam tersebut. Sekretaris MUI Jabar Rafani Akhyar menegaskan, hal tersebut sudah salah kaprah.
"Itu peringatan yang salah kaprah ya," tegasnya.
"Salah memaknai, esensi dari Maulid Nabi, saya juga baca di koran, pakaian diamankan kepolisian peringatan Maulid Nabi jelas itu salah kaprah. Tidak paham, esensi Maulid Nabi. Harus diberi pemahaman oleh ustad, kyai yang ada di sana," ungkapnya.
Rafani meminta kepada pihak pengelola, agar memberikan imbauan kepada pengunjung yang masuk ke kawasan tersebut. Jangan sampai, pakaian dalam yang dibuang menimbulkan penyakit.
"Orangnya ketika membuang dan bertemu langsumg berikan pengertian. Kalau peringatan seperti itu salah, itu malah mengotori lingkungan, itu malah menimbulkan penyakit juga," katanya.
"Harus jaga kebersihan ya," pungkasnya.
----
Artikel ini telah naik di detikJabar dan bisa dibaca selengkapnya di sini.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan