Banyak koleksi bersejarah Indonesia yang disimpan di Belanda. Beberapa bulan lalu Indonesia minta beberapa koleksi dikembalikan, bagaimana tanggapan Belanda?
Sebagai salah satu negara yang pernah menjajah Indonesia dalam kurun waktu yang cukup lama, Belanda tentu memiliki dan menyimpan banyak koleksi bersejarah yang berkaitan dengan Indonesia. Baik itu barang yang pemberian dari raja-raja di nusantara, maupun barang hasil rampasan perang.
Dari sekian banyak koleksi bersejarah Indonesia yang ada di Belanda, banyak juga yang sudah dikembalikan ke Indonesia. Pada bulan Juli 2022 lalu, Pemerintah Indonesia ternyata meminta pengembalian 8 koleksi bersejarah Indonesia yang disebutnya sebagai barang 'jarahan' kepada Pemerintah Belanda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan konfirmasi yang dilakukan detikTravel kepada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, dan Ilmu Pengetahuan Belanda, permintaan pengembalian 8 koleksi ini diterima oleh Belanda pada tanggal 1 Juli 2022.
Juru bicara Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, dan Ilmu Pengetahuan Belanda Jules van de Ven mengkonfirmasi bahwa permintaan ini dikirimkan langsung oleh Departemen Kebudayaan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia.
Jika dilihat dari segi jumlah, maka permintaan ini terkesan sedikit. Namun jika dijumlahkan, 8 koleksi tersebut mencakup ribuan temuan bersejarah. Sebab salah satu koleksi yang diminta adalah koleksi dari Eugene Dubois, termasuk di dalamnya tengkorak manusia Jawa dan ribuan fosil lainnya.
Berkaitan dengan permintaan ini, Kerajaan Belanda akan menyerahkan proses penyelidikannya kepada sebuah tim Independen. Tim ini nantinya akan menentukan apakah koleksi atau barang yang diminta merupakan barang jarahan atau bukan.
"Permintaan tersebut akan ditangani oleh komite penasihat independen Belanda di bidang pengembalian benda-benda budaya dalam konteks kolonial, juga dengan berdialog bersama komite repatriasi Indonesia. Berdasarkan saran dari komite independen Belanda tersebut, Sekretaris Negara bidang Kebudayaan akan mengambil keputusan akan permintaan tersebut," kata juru bicara Jules van de Ven secara tertulis kepada detikTravel, Selasa (25/10/2022).
Berdasarkan informasi dari Trouw, tim independen ini akan memulai penyelidikannya pada bulan Desember mendatang. Meski begitu, untuk menindaklanjuti permintaan ini Sekretaris Negara Belanda sudah melakukan pertemuan langsung bersama Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid bulan September lalu di Museum Nasional Indonesia.
"Proses penanganan permintaan tersebut telah dibahas, dan proses telah disepakati bersama antara Indonesia dan Belanda," kata jubir Jules van de Ven.
Walaupun permintaan pengembalian atau repatriasi kali ini berfokus pada benda-benda jarahan. Namun, pemerintah Belanda mengungkapkan bahwa mereka tetap terbuka untuk mengembalikan benda bersejarah meski bukan merupakan hasil jarahan. "Jika suatu benda bukan hasil jarahan, komite akan mempertimbangkan semua kepentingan, berfokus pada pertanyaan di mana benda itu paling baik ditempatkan," kata van de Ven.
(ysn/ddn)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol