Lihat Sampah di Pantai Kuta, Turis: Apakah Ini Wajar atau...?

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Lihat Sampah di Pantai Kuta, Turis: Apakah Ini Wajar atau...?

bonauli - detikTravel
Jumat, 28 Okt 2022 18:10 WIB
Sampah yang memenuhi Pantai Kuta dibersihkan dengan alat berat Selasa (25/10/2022).
Sampah yang memenuhi Pantai Kuta dibersihkan dengan alat berat Selasa (25/10/2022). (Triwidiyanti/detikBali)
Jakarta -

Pantai Kuta Bali kembali jadi sorotan karena banyaknya sampah yang terserak di sepanjang bibir pantai. Turis pun terkejut.

Dilansir dari 7News.com, seorang turis bernama Mitch liburan di Bali. Dia kaget bukan main melihat banyak sampah di Pantai Kuta.

"Apakah ini wajar terjadi di pantai atau apakah hanya karena ada cuaca buruk," ujar Mitch,

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Micth mengunggah foto Pantai Kuta itu di Facebook. Foto tersebut menunjukkan bahwa ada banyak sampah plastik bertebaran.

Unggahannya itu membetot perhatian dunia. Kolom komentar langsung diserbu oleh netizen.

ADVERTISEMENT

"Ini sangat buruk! Jumlah sampah dan plastik di Pulau Nusa Penida juga menjijikkan," tulis netizen.

Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Badung mengatakan bahwa tumpukan sampah ini memang menjadi fenomena tahunan.

"Iya ini kita duga faktor cuaca ini dan karena adanya abrasi ini, kalau puncaknya biasanya di bulan Desember sampai tahun baru, dan mereda bisanya sampai April mendatang," kata I Made Gede Dwipayana, koordinator Deteksi dan Evakuasi Sampah Laut DLHK Badung, di Pantai Kuta, Selasa (25/10/2022).

Ia menduga fenomena sampah kiriman ini sudah mulai terjadi sejak dua minggu lalu. Diperkirakan terjadi akibat faktor cuaca terutama hujan ekstrem yang sedang sering terjadi.

Ia mengungkapkan bahwa kondisi sampah pada hari ini cukup banyak. Sehingga pihaknya melakukan aksi pembersihan Pantai Kuta.

"Kalau ini hariannya mungkin sekitar 10 ton," ujarnya.

Dwipayana menjelaskan bahwa sampah kiriman tersebut diduga berasal dari arah barat seperti Jembrana, bahkan wilayah Jawa Timur. Dugaan ini dibuktikan dengan banyaknya barang-barang seperti topi sekolah bertulisan Jawa Timur.




(bnl/fem)

Hide Ads