Tanah Lot Contoh Nyata Penyelamatan Pesisir yang Tenggelam

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Tanah Lot Contoh Nyata Penyelamatan Pesisir yang Tenggelam

Syanti Mustika - detikTravel
Rabu, 19 Okt 2022 05:02 WIB
Sunset di Tanah Lot, Bali
Tanah Lot Bali Foto: (Teguh Tofik Hidayat/d'Traveler)
Jakarta -

Tanah Lot, Bali dulunya juga mengalami abrasi yang parah hingga akhirnya bisa diselamatkan. Bisakah metode ini digunakan untuk kawasan Indonesia yang terancam hilang karena abrasi laut?

Bali pada tahun 2007, Bali menjadi sorotan karena abrasi pantainya yang semakin mengkhawatirkan. Sepanjang 90 km garis pantai di Bali mengalami abrasi parah. Tanah Lot di Kabupaten Tabanan, Nusa Dua dan Kuta (Badung), dan pantai Sanur, Serangan, Padanggalak di Kota Denpasar, pantai Sangsit (Buleleng), pantai Candidasa (Karangasem), pantai Lebih (Gianyar).

Dalam catatan detikcom, Pemerintah Provinsi Bali menyediakan dana sebesar Rp 1 triliun untuk menangani abrasi. Kawasan pantai abrasi yang telah diperbaiki baru mencapai 50% pada saat itu. Garis pantai Kuta sepanjang 2,5 km yang mengalami abrasi ditangani pada tahun 2008.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mundur lagi ke belakang, dalam website Kementerian PUPR disebutkan tindakan penyelamatan yang dilakukan pada abrasi yang terjadi di Tanah Lot di tahun 2000-an. Melalui Proyek Pengamanan Daerah Pantai, Bali melakukan pembuatan dan pemasangan tetrapod sebagai pemecah gelombang (break-water) dan perkuatan tebing-tebing di sekeliling Pura dengan karang buatan (artificial rock). Selain itu, dilakukan penataan kawasan (landscaping) di sekitar Pura Tanah Lot.

TANAH LOT BALITanah Lot di Bali Foto: Isimewa/ dok.tripcetera.com/Made Caesario on Unsplash

Sekarang, yang menjadi sorotan karena mengalami abrasi yang parah adalah pesisir utara Banten di Kabupaten Serang. Wilayah ini menjadi salah satu yang diprediksi Climate Central akan hilang tenggelam di tahun 2030.

ADVERTISEMENT

Salah satu upaya penyelamatan yang dilakukan pemerintah dan semua kalangan di Banten yaitu penanaman mangrove. Namun metode yang dilakukan saat penyelamatan Tanah Lot juga bisa menjadi opsi.

"Sekarang teknologi banyak kok, seperti pemerintah menyelamatkan Tanah Lot. Tanah Lot bisa bertahan kan polanya sama, saya pikir bisa kita lakukan kalau kawasan-kawasan tersebut dianggap kawasan penting. Saya pikir setiap ruang, setiap jengkal tanah harus kita pertahankan, kalau tidak ruangan kita semakin kecil sementara kebutuhan ruang kita sangat besar," kata Rahadian, direktur eksekutif LSM Rekonvasi Bhumi kepada detikTravel.

Kawasan Lontar, Kabupaten SerangKombinasi mangrove dan breakwater di kawasan Lontar, Kabupaten Serang Foto: (Syanti/detikcom)

Namun, Rahadian tidak memungkiri bahwa metode yang sama tidak bisa diterapkan pada semua pantai yang mengalami abrasi. Seperti penanaman mangrove.

"Solusi ini tergantung dari kawasan pantainya. Sebenarnya mangrove itu tidak perlu tanah, seperti di teluk Banten malah mangrove hidup di karang. Jadi yang dibutuhkan mangrove itu, dia bisa berdiri kemudian nutrisi air lautnya cukup sehat," ujar dia.

"Nah kalau Jakarta kita mau menanam mangrove-nya di mana? Kawasan pantainya tinggal Ancol yang lainnya sudah menjadi gedung-gedung tinggi. Mungkin yang bisa kita lakukan adalah menyerahkan yang seperti yang dilakukan Jepang yaitu bikin breakwall agar ombak bisa ditahan," ujar Rahadian.

Selanjutnya, Rahadian mengatakan bahwa untuk bisa mewujudkan konservasi yang baik perlu ada nilai ekonomi di dalamnya. Hingga masyarakat sekitar juga bisa mengambil manfaat dari konservasi atau penyelamatan yang dilakukan.

"Sekali lagi, kalau kita bicara konservasi kalau tidak diimbangi ekonomi biasanya konservasi tidak jalan. Nah bagaimana ekonomi itu bisa dinikmati oleh masyarakat biasanya itu yang berkembang," ujarnya.

Dia pun memberikan contoh hutan mangrove yang ditanam oleh warga pesisir Karangantu. Para pemuda menanam mangrove dan juga membangun jembatan sehingga terciptalah jalur trekking di tengah-tengah hutan mangrove. Konservasi mangrove pun selain jadi tempat edukasi juga menjadi wisata baru bagi warga sekitar.




(sym/fem)

Hide Ads