Bagaimana Jika Pesisir Banten Benar-benar Tenggelam?

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Bagaimana Jika Pesisir Banten Benar-benar Tenggelam?

Syanti Mustika - detikTravel
Selasa, 18 Okt 2022 15:12 WIB
Kawasan Lontar, Kabupaten Serang
Imbas abrasi parah di Lontar, Kabupaten Serang, Banten (Syanti/detikcom)
Serang -

Pesisir utara Banten diprediksi akan hilang tenggelam di tahun 2030 oleh Climate Central. Bagaimana jika prediksi ini benar-benar terjadi dan tidak ada solusi?

Subkoordinator Pengelolaan Ruang Laut dan Pesisir Provinsi Banten Risna Rahayu mengungkapkan jika benar terjadi pesisir utara Banten tenggelam, permasalahannya bukan saja milik dari DKP (Dinas Kelautan dan Perikanan) saja, namun semua pihak.

"Tapi kalau misalnya terjadi, tidak semata-mata tenggelam seperti itu, mungkin air laut akan maju lagi ke darat. Kalau kita lihat memang sepanjang pesisir utara memang terjadi seperti itu. Pasti secara insting dari masyarakat mereka melakukan hal terbaik untuk mereka sendiri. Mereka Juga biasa tau batas aman,"

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dan pasti itu bukan hanya kami yang menyelesaikan, juga ada BPBD yang akan menangani jika bencananya lebih. Tugas kami merehabilitasi dan juga sosialisasi, bagian dari mitigasi bencana," ujar Risna kepada detikTravel.

Rahadian, Direktur Eksekutif LSM Rekonvasi Bhumi mengungkapkan bahwa ancaman nyata yang dihadapi global adalah perubahan iklim. Perlu sekali bagi kita untuk beradaptasi menghadapi permasalahan kenaikan air laut ini.

ADVERTISEMENT

"Kita menghadapi ancaman yang real dengan perubahan iklim. Kita sudah banyak sekali melakukan upaya mitigasi tapi pernahkah kita mengajarkan masyarakat untuk beradaptasi?" kata Rahadian.

Selanjutnya, Rahadian memberikan contoh dari perkembangan bentuk rumah. Bila kembali ke zaman nenek moyang, mereka membangun rumah panggung untuk bisa beradaptasi dengan lingkungan. Namun karena manusia sekarang merasa lebih modern, akhirnya membangun rumah menapak dengan tanah.

"Walau kita sudah di zaman modern, jika ada ombak tetap saja rumah kena dan ada upaya kita lagi untuk mencegah," tambahnya.

Rahadian menegaskan perlu untuk ada kajian holistik yang menyangkut ekosistem, ekonomi, kehidupan sosial masyarakat pesisir yang kemudian diimplementasikan sehingga warga pesisir mampu beradaptasi dengan kondisi yang tidak mungkin bisa diatasi.

"Siapa yang bisa mengatasi naiknya permukaan air laut? Kita bertarung dengan alam tapi bukan berarti untuk saling mengalahkan, tapi kita harus beradaptasi dengan perubahan itu. Bisa jadi perubahan yang terjadi sekarang itu karena kita juga karena perilaku kita yang salah, karena kerakusan menguasai ruang yang besar," tegasnya.




(sym/ddn)

Hide Ads