Banten Terancam Tenggelam, Apa yang Dilakukan Pemprov?

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Banten Terancam Tenggelam, Apa yang Dilakukan Pemprov?

Syanti Mustika - detikTravel
Selasa, 18 Okt 2022 08:11 WIB
Kawasan Lontar, Kabupaten Serang
Mangrove di Taman Wisata Jembatan Pelangi di Lontar (Syanti/detikcom)
Jakarta -

Climate Central memprediksi wilayah utara Banten tenggelam pada tahun 2030. Pemerintah Banten menyiapkan tindakan pencegahan.

Dalam laporan Climate Central, wilayah pesisir Kabupaten Serang hingga Kabupaten Tangerang terancam tenggelam pada tahun 2030. Waktu yang tidak lama lagi.

"Kalau prediksi tenggelam sudah terjadi sejak tahun-tahun lalu. Tapi, kami di sini juga sudah ada upaya untuk mengantisipasi yang dimana menjadi bagian tupoksi yaitu rehabilitasi wilayah pesisir. Bentuknya penanaman mangrove dan vegetasi lainnya," kata Risna Rahayu, subkordinator Pengelolaan Ruang Laut dan Pesisir Provinsi Banten.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Risna menambahkan bahwa pemerintah kabupaten juga telah mengambil tindakan dengan membangun breakwater. Jadi ada perlindungan double yang dilakukan pemerintah.

"Selain Pemprov Banten, wilayah pesisir ini kewenangan kabupaten dan kota, Kabupaten serang mereka memasang breakwater di depan, jadi kita double protect. Kabupaten memasang breakwater di depannya, kita provinsi bagian belakang dengan mangrove. Jadi, itu upaya kita untuk menahan abrasi dan fenomena alam lainnya yang mengamcam wilayah pesisir," dia menambahkan.

ADVERTISEMENT
Kawasan Lontar, Kabupaten SerangMangrove dan breakwater di Kawasan Lontar, Kabupaten Serang Foto: (Syanti/detikcom)

Pemerintah percaya kepada masyarakat bahwa mereka mengetahui apa yang terbaik. Dan jika memang terjadi, butuh kerjasama sama semua pihak untuk mengatasi permasalahan ini.

"Tapi kalau misalnya terjadi, tidak semata-mata tenggelam seperti itu, mungkin air laut akan maju lagi ke darat. Kalau kita lihat memang sepanjang pesisir utara memang terjadi seperti itu. Pasti secara insting dari masyarakat mereka melakukan hal terbaik untuk mereka sendiri. Mereka Juga biasa tau batas aman," kata dia.

"Dan pasti itu bukan hanya kami yang menyelesaikan, juga ada BPBD yang akan menangani jika bencananya lebih. Tugas kami merehabilitasi dan juga sosialisasi, bagian dari mitigasi bencana," Risna menegaskan.




(sym/fem)

Hide Ads