Publik Arab Saudi dibuat geger dengan pesta Halloween setelah sebelumnya diharamkan. Sebelumnya, miras dan pantai bikini juga diperbolehkan. Lalu, apa lagi?
Pekan lalu, pemerintah Arab Saudi di bawah kepemimpinan Pangeran Mohammed bin Salman (MbS) menggelar pesta Halloween dengan tajuk 'Scary Weekend'. Jalanan utama Boulevard kota Riyadh pun dipenuhi warga Arab Saudi dengan kostum-kostum menyeramkan.
Perayaan itu pun menuai kritik dari warga Arab Saudi yang kontra terhadap perayaan tersebut. Mereka menuduh pemerintah Arab Saudi memiliki standar ganda.
Pasalnya, pemerintah Arab Saudi tidak mengizinkan perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW. Namun acara yang tak sesuai syariat Islam seperti perayaan Halloween malah digelar di negeri konservatif itu.
"Otoritas Hiburan Umum (GEA) mengadakan acara yang disebut 'Akhir Pekan Horor," tulis akun Twitter Musa al-Magribi.
"Sementara perayaan Maulid masih dilarang. Bayangkan sebuah negara yang melarang peringatan Nabi karena lebih jahat dari merayakan Halloween," ujarnya lagi.
Mengutip Arab News, Halloween diizinkan karena dianggap acara hiburan semata. Penyelenggaraannya dikatakan tidak berbahaya.
"Ini adalah perayaan besar, jujur, dan ada semangat kegembiraan ... Dalam hal haram atau halal, saya tidak tahu tentang itu. Kami merayakannya hanya untuk bersenang-senang dan tidak ada yang lain," kata salah satu peserta yang mengambil bagian dalam perayaan untuk pertama kalinya.
"Tindakan didasarkan pada niat. Saya di sini hanya untuk bersenang-senang," ujar peserta lain.
Sebelum pemerintah Arab Saudi mengizinkan pesta Halloween, mereka terlebih dahulu mengizinkan minuman keras dan pantai khusus dimana para wanita bisa bebas mengenakan bikini.
Dari laporan Wall Street Journal di bulan September, Arab Saudi akan mengizinkan beredarnya minuman beralkohol dan penggunaan bikini. Aturan tersebut akan berlaku di salah satu distrik kota megafuturistik baru milik Saudi Neom, Sindalah.
Lokasi itu akan dibuka tahun 2023 mendatang. Neom merupakan tonggak perubahan Arab Saudi di bawah Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS). Dia ingin menarik turis asing dan mendorong pengusaha asing untuk tinggal dan bekerja di sana.
"Terletak di pulau Laut Merah bernama Sindalah, resor Neom berharap untuk menawarkan bar anggur premium, bar koktail terpisah, dan bar untuk sampanye dan makanan penutup," tulis WSJ.
Tak hanya minuman beralkohol, gambar pengembangan Sindalah tertanggal bulan Juni juga memuat gambar-gambar wanita berbikini dan pria bertelanjang dada. Mereka dibuat bersantai di kapal pesiar dan berendam di kolam renang tanpa batas.
"Sindalah akan 'menyalakan' Laut Merah sebagai tujuan baru untuk kapal pesiar super dan menarik beberapa orang paling kaya dan berpengaruh di dunia," kata dokumen perencanaan itu lagi.
Setelah Halloween, miras dan bikini, selanjutnya mau izinkan apa lagi Arab Saudi?
Simak Video "Video Arab Saudi Temani Indonesia ke Round 4, Australia Lolos Piala Dunia"
(wsw/ddn)