Pasca Tragedi Itaewon, Warga Seoul Gelisah Lihat Kepadatan di Kereta

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Pasca Tragedi Itaewon, Warga Seoul Gelisah Lihat Kepadatan di Kereta

Yasmin Nurfadila - detikTravel
Jumat, 04 Nov 2022 05:01 WIB
BEIJING, CHINA - DECEMBER 29:  (CHINA OUT) People wait for a subway at Sihui East Station during the first weekday after the subway adpoted new fare policy on December 29, 2014 in Beijing, China. Beijings subway has adopted new price policy on Sunday. The starting fare for subway rised to 3 RMB (about 0.48 USD) and only cover the first 6 km ride compared with the previous falt-fare 2 RMB (about 0.32 USD) for unlimited transfers. The subway fares will be charged in accordance to the distance you ride which may double the previous prices on average.  (Photo by VCG/VCG via Getty Images)
Ilustrasi kepadatan di stasiun. Foto: VCG/Getty Images.
Seoul -

Tragedi Itaewon menyisakan duka dan trauma mendalam. Mereka yang tak menyaksikan langsung pun ikut mengalami trauma.

Dilansir dari The Korea Times, seorang warga Korea Selatan menceritakan pengalamannya pasca kejadian mengerikan tersebut. Ia yang hanya mendengar kabar dan melihat berita mengenai tragedi itu juga terdampak secara mental.

Perempuan berusia 30 tahun bermarga Lee ini merupakan seorang pekerja kantoran. Sehari-hari ia berangkat ke kantornya dengan menggunakan Seoul Metro Line 9, dari Stasiun Dangsan ke Stasiun Sinnonhyeon.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seoul Metro Line 9 merupakan rute kereta yang dikenal akan kepadatannya saat jam sibuk. Pada Senin (31/10) pagi, ia terpaksa turun sebelum tiba di tujuan karena mengalami sesak napas. Ia mengungkapkan bahwa ia mengalami gejala seperti panic attack (serangan panik).

"Saya tidak bisa bernapas. Ini bukan pertama kalinya saya merasa seperti tercekik selama perjalanan kereta pagi saya, tapi itu sangat serius, seperti panic attack," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Saat orang-orang semakin memadati kereta yang sudah sangat penuh itu, Lee terus membayangkan tragedi Halloween yang terjadi di Itaewon. Meski ia tak ada di lokasi kejadian, tapi dia terus membayangkan bahwa hal serupa bisa saja terjadi di kereta.

"Meskipun saya tidak ada di sana malam itu, saya merasakan sesuatu yang mengerikan seperti itu bisa terjadi di kereta bawah tanah (subway) juga," ujar Lee.

Menurut profesor manajemen keselamatan di Sejong Cyber University Park Cheong-woong, kereta bawah tanah di Seoul memang sangat padat. Bagi beberapa penumpang hal ini bisa menimbulkan kesulitan bernapas.

"Kereta bawah tanah di Seoul sangat padat sehingga dapat menyebabkan kesulitan bernapas atau serangan panik bagi beberapa penumpang. Tapi kami sudah terbiasa dengan kepadatan tinggi dalam kehidupan kami sehari-hari," ujarnya.

Sementara itu kepala Asosiasi Profesional Keselamatan Korea Lee Song-kyu memperingatkan kepada masyarakat dan otoritas terkait bahwa insiden kerumunan dapat terjadi di mana pun.

"Saya tidak akan mengatakan ada kemungkinan besar kereta bawah tanah yang penuh sesak akan menyebabkan kerumunan massa yang serius. Tapi saya pikir tragedi Itaewon telah menunjukkan kepada kita bahwa bencana kerumunan dapat terjadi secara tak terduga di tempat-tempat sehari-hari. Dengan demikian, pemerintah setempat, serta masyarakat biasa, harus tetap waspada," katanya.




(ysn/fem)

Hide Ads