Tragedi Itaewon, Turis Jepang Panjat Pagar untuk Selamatkan Diri

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Tragedi Itaewon, Turis Jepang Panjat Pagar untuk Selamatkan Diri

bonauli - detikTravel
Senin, 31 Okt 2022 16:26 WIB
Tragedi Halloween di Itaewon: Kronologi, Penyebab dan Jumlah Korban
Itaewon Halloween (REUTERS/YONHAP)
Jakarta -

Dunia kembali berduka karena tragedi pesta Halloween di Itaewon, Korea Selatan. Ada ratusan orang meninggal akhir pekan lalu.

Seorang turis Jepang mengisahkan situasi mencekam di Itaewon Halloween, Korea Selatan, pada Sabtu (29/10/2022) malam itu. Dilansir dari NHK, turis Jepang yang seorang traveler perempuan itu pergi ke Itaewon bersama seorang temannya.

Tujuan mereka datang ke Itaewon waktu itu untuk menyaksikan drama. Lokasinya berada di salah satu gang yang sempit, yang rupanya gang terjadinya tragedi Itaewon itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat berada di sana, turis, yang tak mau disebutkan namanya itu, mulai merasa terhimpit dan sulit bergerak bebas. Dia pun kemudian menyadari berada di tengah kerumunan yang tidak biasa.

Wanita ini mendeskripsikan bahwa dirinya seolah ditekan dari segala arah. Dari merasa tidak nyaman, kemudian makin banyak keringat dab lama-kelamaan susah bernapas. Dia menyadari betul apa yang dirasakannya sebagai dehidrasi.

ADVERTISEMENT

Dalam upaya mencari pertolongan dan tidak ingin terjebak lebih lama pada kerumunan itu, dia mencari-cari petugas keamanan. tetapi, dia tak menemukan satu pun petugas, baik dari pemerintah atau pemandu pengunjung pesta Halloween yang bertugas.

Malah dia mendengar teriakan "jangan mendorong","tolong aku", dan "aku sekarang". dari berbagai arah.

Semakin terhimpit, kerumunan terasa makin menekannya. Si turis itu makin sulit bergerak dan terdorong makin jauh dari destinasi.

"Sebelumnya kerumunan bergerak maju perlahan, namun berhenti tiba-tiba," ujar dia.

Melihat keadaan yang semakin berbahaya, dua turis ini pun berusaha sekuat tenaga untuk keluar dari kerumunan. Mereka juga mulai memanjat dinding dan pagar.

"Kami berhati-hati keluar dari kerumunan dengan menempel ke tembok agar tidak tertelan kerumunan. Kami juga memanjat pagar setinggi pinggang untuk melihat bagaimana kerumunan itu bergerak," kata dia.

Dua wanita ini berhasil selamat. Mereka berduka dengan apa yang terjadi pada mereka yang tidak selamat.

Kini, dilaporkan sebanyak 154 orang meninggal dunia dan ratusan lainnya luka-luka.




(bnl/fem)

Hide Ads