Ketika Fans Bola dan Musik Sama-sama Berharap pada JIS

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Ketika Fans Bola dan Musik Sama-sama Berharap pada JIS

Putu Intan - detikTravel
Kamis, 10 Nov 2022 12:04 WIB
Sejumlah warga beraktivitas di kawasan Waduk Cincin dengan latar belakang Jakarta International Stadium (JIS),  Papanggo, Jakarta Utara, Kamis (21/7).
Jakarta International Stadium (Foto: Pradita Utama)
Jakarta -

Jakarta International Stadium (JIS) menjadi venue seksi baik untuk fans bola maupun pecinta musik. Stadion ini diklaim dapat digunakan untuk pertandingan bola dan konser internasional.

Sebelumnya JIS ramai diperbincangkan warganet di media sosial setelah Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) yang membatalkan FIFA Matchday Timnas Indonesia vs Curacao pada 27 September. PSSI menilai stadion berkapasitas 82.000 penonton itu tak sesuai dengan standar FIFA.

Keputusan PSSI ini membuat fans bola geram. Beberapa menulis komentar sarkasme di media sosial.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Apakah orang2 Jakpro tdk tau kalau standar PSSI itu lebih tinggi dari standard FIFA?"

"Standar P$$I Ngelebihin Standar FIFA min."

ADVERTISEMENT

Selain perkara pertandingan bola, JIS juga menjadi venue konser besar bertajuk Jisphoria pada 1 Oktober 2022 lalu yang mengundang artis Indonesia papan atas seperti Lyodra, Andmesh, SMASH, JKT48 serta boygroup asal Korea Selatan, iKon.

Sebenarnya selain terkait konser tersebut, penikmat musik sudah acap kali memperbincangkan potensi JIS sebagai venue konser internasional. Apalagi selama ini, belum ada venue di Jakarta dan sekitarnya yang benar-benar mampu memuaskan penonton.

Menanggapi hal ini, detikcom berbincang dengan sejumlah fans musik. Suara mereka jarang terdengar padahal JIS juga dipromosikan sebagai tempat konser terbaik di Jakarta bahkan Indonesia.

Salah satu fans bernama Imah bercerita ia pernah datang ke JIS untuk menyaksikan acara Grand Launching pada 24 Juli silam. Dari pengalamannya, Imah melihat ada nilai plus dari JIS dibandingkan tempat konser lain yang sudah pernah ia datangi seperti Istora Senayan, ICE BSD, dan JI EXPO Kemayoran.

"Sebenarnya JIS sangat potensial karena JIS sudah berstandar internasional, fasilitasnya bagus dan pakai teknologi canggih sehingga cocok untuk event internasional termasuk konser," kata dia.

"JIS bisa menampung puluhan ribu orang dalam satu waktu. Tapi karena ini stadion baru, jadi harus dicoba beberapa kali ya supaya JIS siap dipakai event internasional," ia menambahkan.

Senada dengan Imah, fans musik lainnya, Fyra, juga setuju soal kapasitas besar jadi nilai plus. Apalagi untuk konser yang musisinya memang suka menggelar konser level stadium.

"Harusnya bisa dipakai untuk konser yang memang didesain untuk stadium. Biasanya artis internasional besar hanya mencari venue ukuran stadium," ujarnya.

"Secara layout juga sebetulnya oke walaupun banyak netizen yang komen jauh banget ga bisa lihat apa-apa. Tapi mungkin mereka belum terbiasa nonton konser di venue stadium. Semoga JIS bisa kasih experience itu sekarang. Itu juga tergantung show design yang dibawa. Gimana caranya bisa menyulap area sebesar itu jadi satu live experience," tuturnya.

Di sisi lain, ada sejumlah kekurangan JIS yang dinilai signifikan untuk penyelenggaraan konser. Ini terkait aksesibilitas. JIS terletak di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Lokasinya dinilai kurang strategis untuk pengguna angkutan umum. Tidak banyak fasilitas umum dan sulit dijangkau kendaraan umum.

Memang, JIS sudah dilalui Transjakarta yakni JIS 014 (Senen-JIS) dan JIS 003 (Harmoni-JIS). JIS juga dapat dicapai dengan KRL namun harus beberapa kali transit.

Fasilitas ini dinilai belum cukup. Apalagi mengingat kantong parkir yang hanya 1.200 kendaraan karena konsep stadion ini memang green building.

"Untuk akses ke JIS kalau ada event tolong transportasi massalnya disediakan dengan baik dan cukup. Misal TransJakarta diperbanyak saat ada event tertentu dan melayani 24 jam," kata Imah.

Perihal transportasi 24 jam ini juga diharapkan fans musik lainnya bernama Nadia. Menurutnya, lokasi JIS yang nyaris di ujung Jakarta membuat banyak orang butuh transportasi yang nyaman dan aman.

"Transjakarta sebaiknya bisa 24 jam apalagi keluar konser butuh waktu lama ya nggak cukup 1 jam. Selama masih ada TJ yang beroperasi dan KRL juga 24 jam, sepertinya akan lebih enak secara akses. Karena kalau mengandalkan ojek online meskipun ada tapi ongkosnya mahal banget," ujar dia.

Ketersediaan transportasi umum ini dinilai bakal berdampak positif tak cuma untuk penonton konser tetapi juga pengguna jalan lainnya. Hal itu diungkapkan Desta, penikmat konser yang sudah beberapa kali menonton konser di Korea Selatan dan Jepang.

"Setidaknya kalau entah ada MRT, LRT, busway, atau kendaraan umum yang bener-bener aksesnya mudah ke JIS, orang jadi nggak perlu naik kendaraan pribadi. Jadi akan berkurang kemacetan," tukasnya.




(pin/ddn)

Hide Ads