Taliban Larang Wanita Afghanistan Masuk Taman Bermain

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Taliban Larang Wanita Afghanistan Masuk Taman Bermain

Putu Intan - detikTravel
Kamis, 10 Nov 2022 18:35 WIB
In this picture taken on November 19, 2021 a Taliban fighter looks at the camera as he visits the Qargha Lake on the outskirts of Kabul. (Photo by Hector RETAMAL / AFP)
Ilustrasi taman bermain. Foto: AFP/HECTOR RETAMAL
Jakarta -

Perempuan Afghanistan dilarang masuk taman bermain di Kabul. Larangan berlaku usai Taliban mengatakan ada pembatasan bagi perempuan mengakses taman publik.

Larangan tersebut dikonfirmasi juru bicara Kementerian Penyebaran Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan (MPVPV). Dilansir dari Reuters, Kamis (10/11/2022) kementerian mengatakan perempuan memang dilarang masuk taman namun enggan merinci aturan lebih lanjut.

Tidak jelas seberapa luas pembatasan yang diterapkan. Padahal sebelumnya MPVPV masih memberlakukan pemisahan berdasarkan jenis kelamin, di mana pada hari-hari tertentu perempuan dapat menikmati taman.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wakil juru bicara pemerintahan Taliban, Bilal Karimi, juga enggan mengomentari larangan bagi perempuan tersebut.

Sementara itu berdasarkan pengamatan, ada sebuah taman bermain di Kabul yang berisi mobil bemper dan bianglala, dilarang dimasuki perempuan. Para perempuan yang datang ditolak petugas taman. Selain itu agen Taliban juga hadir untuk memantau situasi.

ADVERTISEMENT

Salah seorang perempuan bernama Masooma mengatakan ia telah berencana membawa cucunya bermain di taman. Akan tetapi keinginannya harus kandas karena ditolak masuk.

"Ketika seorang ibu datang dengan anak-anak mereka, mereka harus diizinkan masuk ke taman karena anak-anak ini belum melihat sesuatu yang baik. Mereka harus bermain dan dihibur," paparnya.

"Saya banyak mendesak kepada mereka, tetapi mereka tidak mengizinkan kami masuk ke dalam taman dan sekarang kami kembali ke rumah," imbuhnya.

Di sisi lain, dua operator taman hiburan mengatakan mereka diberi tahu Taliban untuk tidak mengizinkan perempuan masuk. Sejak mengambil alih Afghanistan tahun lalu, Taliban mengatakan perempuan tidak boleh meninggalkan rumah tanpa kerabat laki-laki.

Mereka juga wajib menutup wajah, meskipun beberapa perempuan Afghanistan tidak peduli dengan aturan ini. Beberapa perempuan sudah diizinkan bekerja di kantor pemerintah. Taliban juga mengisyaratkan akan membuka sekolah menengah perempuan pada bulan Maret.

Pemerintah Barat mengatakan Taliban perlu membalikkan arahnya pada hak-hak perempuan untuk setiap jalan menuju pengakuan formal pemerintah Taliban. Taliban mengatakan mereka menghormati hak-hak perempuan sesuai dengan interpretasi mereka terhadap hukum Islam.




(pin/pin)

Hide Ads