Indonesia lewat Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengikuti bursa pariwisata World Travel Market di London, Inggris. Turis asing berburu beraneka paket wisata Indonesia yang ditawarkan. Hasilnya Indonesia meraup transaksi wisman mencapai Rp 700 miliar.
Menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, awalnya target yang diharapkan dari keikutsertaan Indonesia pada WTM London 2022 pada 7-9 November 2022 sebesar 29.500 pax dengan nilai transaksi wisman diharapkan mencapai Rp322.280.000.000 atau 20,578,512 dolar AS.
"Paviliun Wonderful Indonesia arealnya cukup strategis dan berlokasi di tempat yang paling banyak dikunjungi. Kami memfasilitasi 36 pelaku bisnis pariwisata Indonesia terdiri dari 22 biro perjalanan wisata dan 14 industri akomodasi/hotel. Dan hasil yang diperoleh ini sangat fantastis karena jauh di atas target yakni 38.300 pax dengan nilai Rp 738,82 miliar," ujar Sandiaga dalam jumpa pers di kantornya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam bursa tersebut, Indonesia dianggap berhasil menjadi salah satu negara yang keluar dari tekanan krisis dan inflasi. Selanjutnya adalah kebijakan yang diambil untuk mempercepat pemulihan sektor pariwisata yang baik bahkan menjadi best practice bagi negara lain. Serta yang terakhir adalah transformasi strategi pemasaran yang disesuaikan dengan pasar dan program destinasi prioritas.
"Hasil ini tentu merupakan hal yang sangat disyukuri yang menunjukkan bahwa pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia benar-benar sangat diminati wisatawan mancanegara," ujar Sandiaga.
Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf Ni Made Ayu Marthini menambahkan, di WTM London, Indonesia menjadi salah satu negara yang paling banyak mendapat perhatian karena banyak menawarkan destinasi-destinasi baru.
Bali sebagai destinasi unggulan memang menjadi top of mind wisatawan, namun banyak negara pasar yang juga antusias dengan lima destinasi super prioritas dan sejumlah KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) pariwisata yang ada di Indonesia.
"Juga tentang sustainable tourism yang menjadi tema besar pariwisata dunia ke depan. Bahwa Indonesia sudah sangat paham dan mempersiapkan diri dengan baik, termasuk di dalamnya adalah desa wisata. Ini adalah sesuatu yang dianggap bukan hal baru, tapi bagaimana pariwisata ke depan dapat giving back to the community, memberikan kembali pada masyarakat. Itu menjadi salah satu yang sangat diapresiasi dari Indonesia," kata Made.
(ddn/bnl)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!