Turis Jatuh dari Tebing Saat Selfie, Dibiarkan Berlumur Darah dan Kotoran

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Turis Jatuh dari Tebing Saat Selfie, Dibiarkan Berlumur Darah dan Kotoran

Wahyu Setyo Widodo - detikTravel
Rabu, 16 Nov 2022 05:01 WIB
Couple on hiking trip, standing on top of the mountain over the clouds, looking at beautiful summer mountain  landscape. People enjoying beautiful view. Close to Asheville, North Carolina, USA.
Foto: Ilustrasi wisatawan (iStock)
Budva -

Jenny Birch-Morgan (61) mengalami musibah terjatuh dari tebing saat sedang selfie. Bukannya ditolong, dia dibiarkan berlumur darah dan kotoran di rumah sakit.

Jenny diketahui pergi liburan ke Montenegro bersama dengan putrinya Omi, tepatnya di kota Budva. Di kota kecil itu, Jenny melihat-lihat pemandangan alam yang menakjubkan. Tak lupa Jenny dan Omi berfoto-foto ria.

Saat sedang mengambil selfie pesisir pantai Montenegro dari pinggir tebing, tiba-tiba saja Jenny jatuh terpeleset menuju ke dasar jurang dengan kedalaman 10 meter. Jenny terjatuh membentur batu-batu besar yang berada di dasar jurang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beruntung Jenny masih hidup. Putrinya langsung mencari bala bantuan untuk menyelamatkan sang ibu. Untung ada pendaki asal Belgia yang baik hati dan bersedia menolong mereka.

Pendaki Belgia itu turun ke bawah untuk memastikan kondisi Jenny, lalu dia juga menghubungi paramedis. 90 Menit kemudian, tim paramedis datang dan Jenny pun berhasil dievakuasi.

ADVERTISEMENT

Jenny pun dibawa ke rumah sakit terdekat. Berdasarkan pemeriksaan sementara, Jenny menderita patah tulang iga, ankle dan patah tulang belakang.

Ternyata penderitaan Jenny tidak berhenti sampai situ. Ketika berada di rumah sakit, dia mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan dari staff yang bekerja di sana.

"Saya tidak bisa menggerakkan badan saya, namun mereka menolak untuk merawat saya. Padahal saya sudah putus asa untuk mencari pertolongan," kata Jenny.

Jenny mengklaim ditinggalkan begitu saja oleh pihak rumah sakit di kota Podgorica dalam kondisi tubuh berlumurkan darah dan kotorannya sendiri selama sepekan.

Kondisi mulai berubah bagi Jenny ketika pihak keluarga berhasil mengusahakan agar dia dibawa pulang kembali ke Inggris. Usaha itu berhasil, Jenny dipindah ke Rumah Sakit Universitas Coventry.

"Saya masih berlumur darah saat tiba di Inggris. Dokter di Coventry tidak percaya saya masih hidup. Mereka bilang, satu inchi saja lebih tinggi patah tulang belakang saya, maka saya akan lumpuh dari kepala ke bawah," ujar Jenny.




(wsw/wsw)

Hide Ads