Santap Siang G20 di Bangunan Bambu, Ternyata Bermakna Filosofis

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Santap Siang G20 di Bangunan Bambu, Ternyata Bermakna Filosofis

Putu Intan - detikTravel
Rabu, 16 Nov 2022 17:31 WIB
Bamboo Dome
Bangunan bambu tempat makan siang delegasi KTT G20. Foto: dok. Kominfo
Jakarta -

Para delegasi G20 menikmati makan siang di Bamboo Dome yang berada di dalam Apurva Kempinski, Nusa Dua, Bali. Bangunan ini rupanya punya makna mendalam.

Bamboo Dome terletak di tepi pantai dan dapat langsung terlihat dari anjungan lobi hotel yang menjadi venue utama KTT G20. Ruangan seluas 800 meter persegi ini memiliki satu meja besar melingkar dengan 43 kursi yang mengelilinginya. Kursi-kursi itu tentunya diisi para pemimpin dan delegasi untuk menikmati makanan khas Indonesia.

Momen makan siang merupakan salah satu pertemuan penting sehingga untuk memilih dan mewujudkan lokasi dilakukan hampir sepanjang tahun. Awalnya akan didirikan tenda-tenda di halaman belakang Apurva Kempinski.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Waktu itu, permintaannya cukup sederhana, Presiden Joko Widodo ingin makan siang dengan pemandangan laut," kata Visual Creative Consultant KTT G20, Elwin Mok, Selasa (15/11/2022).

Bamboo DomeBamboo Dome. Foto: dok. Kominfo

Ide untuk mendirikan tenda kemudian batal karena kekhawatiran kencangnya angin pantai yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia. Tim kreatif kemudian berdiskusi intens dengan koordinator Tim Asistensi dan Kemitraan G20, Wishnutama termasuk juga Sekretariat Negara. Ide berikutnya adalah mendirikan bangunan yang berbahan bata dan batu.

ADVERTISEMENT

Tapi ide ini diurungkan dengan pertimbangan bahwa bangunan hanya bersifat sementara dan akan dibongkar seusai penyelenggaraan G20. "Kami harus mencari sesuatu yang unik yang hanya dikhususkan untuk G20," kata Elwin.

Inspirasi bisa muncul dalam berbagai kesempatan saat dalam perjalanan singkat ke Pantai Melasti di selatan Bali, Elwin bersama timnya mendapat ide brilian. Mereka melihat sejumlah pekerja konstruksi menggunakan bambu dalam sebuah proyek bangunan setelah diskusi dengan tim diputuskan bambu menjadi bahan utama untuk lokasi makan siang.

Bambu menyimpan filosofi yang sangat dalam, mudah untuk dibentuk melengkung karena sifatnya yang lentur, elastis, dan gampang beradaptasi. Selain itu, bangunan bambu juga terkenal paling kuat terhadap guncangan gempa.

Bamboo DomeBamboo Dome. Foto: dok. Kominfo

Tim segera membuat desain disesuaikan dengan kehidupan masyarakat Bali. "Sejak dari kecil sudah membuat mainan bambu," ujar Desainer Bamboo Dome Rubi Roesli.

Selain itu untuk mematangkan ide, Rubi dan Elwin kemudian menemui pengajar dan pakar perhitungan bambu Universitas Gajah Mada (UGM) Ashar Saputra. Mereka berdiskusi hingga mendapatkan bentuk yang tepat yaitu kubah setengah lingkaran atau dome.

"Jadi sesuai dengan lambang G20 berupa gunungan," kata Rubi. Ditambah bambu ramah lingkungan. Sehingga setelah KTT G20 Bamboo Dome dibongkar bambunya masih bisa dipakai ulang untuk keperluan lain.

Bukan hanya dari sisi arsitektur Bamboo Dome dapat sekaligus promosi Indonesia ke dunia internasional akan kualitas budaya Indonesia. "Kami ingin menunjukkan bahwa di tengah dunia yang sintetis, ada Indonesia yang masih otentik," kata Elwin.




(pin/pin)

Hide Ads