New York dan Singapura Jadi Kota Termahal di Dunia

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

New York dan Singapura Jadi Kota Termahal di Dunia

Putu Intan , Putu Intan - detikTravel
Jumat, 02 Des 2022 11:04 WIB
Sebagai kota metropolitan terpadat di dunia Kota New York memiliki arsitektur dan monumen yang khas. Yuk, kita menjelajah.
Kota New York. Foto: Getty Images
Jakarta -

New York di Amerika Serikat dan Singapura masuk dalam jajaran atas kota termahal di dunia. Peringkat mereka naik setelah inflasi melonjak tahun ini.

Lembaga Economist Intelligence Unit (EIU) yang berbasis di London merilis Indeks Biaya Hidup Sedunia pada Kamis (1/12/2022). Ini merupakan survei biaya hidup di kota-kota terbesar di dunia.

"Melonjaknya biaya hidup di kota-kota terbesar di dunia karena perang di Ukraina dan berlanjutnya pembatasan pandemi yang mengganggu rantai pasokan, terutama untuk energi dan makanan," tulis mereka seperti dilansir dari AFP.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

New York sendiri mencapai posisi teratas sebagai kota termahal untuk pertama kalinya. Bersama Singapura, New York menggeser Tel Aviv yang pada tahun sebelumnya menempati peringkat pertama.

Menurut survei yang dilakukan antara Agustus dan September, tampak harga meroket dengan peningkatan rata-rata 8,1 persen di 172 kota besar. Selain itu, terlihat pula dampak dolar AS yang kuat pada peringkat kota. Sebanyak 50.000 harga di seluruh dunia dikonversi menjadi dolar.

ADVERTISEMENT

Mata uang AS telah melonjak tahun ini karena Federal Reserve menaikkan suku bunga dalam jumlah besar untuk mencoba dan menjinakkan inflasi yang tinggi selama beberapa dekade. Selain New York, Los Angeles dan San Francisco juga masuk peringkat 10 besar.

Sementara itu, penggerak kenaikan peringkat terbesar adalah Moskow dan St Petersburg di Rusia. "Masing-masing naik 88 dan 70 peringkat karena harga melonjak di tengah sanksi Barat dan pasar energi yang meningkat mendukung rubel," katanya.

"Perang di Ukraina, sanksi Barat terhadap Rusia dan kebijakan zero-covid China telah menyebabkan masalah rantai pasokan yang, dikombinasikan dengan kenaikan suku bunga dan pergeseran nilai tukar, telah mengakibatkan krisis hidup di seluruh dunia," kata kepala peneliti Upasana Dutt.

"Kami dapat dengan jelas melihat dampaknya dalam indeks tahun ini, dengan kenaikan harga rata-rata di 172 kota dalam survei kami menjadi yang terkuat yang pernah kami lihat dalam 20 tahun di mana kami memiliki data digital," tambahnya.




(pin/ddn)

Hide Ads