WALHI Minta Pemprov Sumbar Kaji Ulang Wacana Percantik Lembah Anai

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

WALHI Minta Pemprov Sumbar Kaji Ulang Wacana Percantik Lembah Anai

Syanti Mustika - detikTravel
Jumat, 02 Des 2022 14:11 WIB
air terjun
Air Mancur Lembah Anai (Randy/detikTravel)
Jakarta -

Wacana Pemprov Sumbar mempercantik wisata Lembah Anai dikritik WALHI. Mereka meminta pemerintah untuk kembali mengkaji ulang rencana ini.

"Perlu kembali dicermati bagaimana ide membangun alun-alun itu. Karena, luas lahan yang ada di lembah Anai yang bukan kawasan hutan itu sangat sedikit.Kiri kanan itu sudah habis oleh cagar alam Anai dan kawasan hutan lindung. Artinya, alun-alun tetap saja beresiko terhadap pengunjung yang akan datang," kata Tommy Adam, Kepala Departemen Advokasi dan Lingkungan Hidup WALHI Sumbar saat dihubungi detikcom, Kamis (1/12/202).

"Seharusnya, pemanfaatan di sekitar cagar, Anai termasuk lembah Anai, dilakukan secara terbatas jadi harus ada studi kelayakan dahulu karena tidak mungkin mengumpulkan banyak orang di tempat rawan bencana," kata Tommy.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jika itu dikembangkan, siapa nantinya akan memastikan kawasan cagar alam anai tetap terjaga? Itu yang harus menjadi catatan untuk Pemprov karena PR yang ada sekarang adalah bagaimana memulihkan hulu Batang Anai yang sekitar Lembah Anai menjadi daerah tangkapan air sebagaimana mestinya," dia menambahkan.

ADVERTISEMENT
air terjunAir Terjun Lembah Anai Foto: (Randy/detikTravel)

Tommy kembali mengingat peristiwa TWA Mega Mendung yang dilanda banjir bandang di tahun 2018 yang menghanyutkan batu-batu besar dan meluluh lantakan TWA. WALHI sudah sampaikan kepada BKSDA dan sampai sekarang belum ada upaya perbaikan atau tata kelola tempat tersebut.

"Yang kami minta kepada Pemprov Sumbar coba lebih berhati-hati dalam mengeluarkan ide gagasan bahkan program yang akan dilakukan dalam rangka mengembangkan kawasan yang sebenarnya itu beresiko dalam bencana," kata Tommy.

"Kalaupun pemerintah ingin membangun kawasan itu, tentu nanti perlu dipikirkan uang masuknya. Namun ini tidak selalu tentang uang, jadi misalkan air yang bersih, air yang jernih kemudian dialirkan ke sampai ke Batang Anai, ini sudah menjadi manfaat juga bagi masyarakat dibanding pengembangan," ujar Tommy.

Dia juga menambahkan, bahwa WALHI tidak anti pembangunan, namun mereka meminta untuk dikaji kembali jika di dalam kawasan itu penting dilakukan penataan. Serta pengunjung dibatasi, tidak mungkin bisa menolak kedatangan orang banyak yang kemudian foto-foto. Bencana bisa terjadi kapanpun.

"Artinya di daerah risiko bencana harus dipikirkan kembali kajian lingkungan hidup, kajian bencana sehingga ke depannya kita tidak ingin ada pembangunan yang salah atau pembangunan yang tidak berbasis risiko atau bencana," ujar dia.

Lembah anai padang panjang sebagai hutan yang dilindungi dan menjadi objek wisata di Nagari Singgalang, Kecamatan Sepuluh Koto, Kabupaten Tanah Datar, Propinsi Sumatra Barat. lembah anai ini banyak dikunjungi wisatawan mancanegara maupun local ,sepanjang lembah anai sejuk dikelilingi pemandangan yang sangat indah. File/detikFoto.Lembah anai padang panjang sebagai hutan yang dilindungi dan menjadi objek wisata di Nagari Singgalang, Kecamatan Sepuluh Koto, Kabupaten Tanah Datar, Propinsi Sumatra Barat. lembah anai ini banyak dikunjungi wisatawan mancanegara maupun local ,sepanjang lembah anai sejuk dikelilingi pemandangan yang sangat indah. File/detikFoto. Foto: Kontributor Gus Mun

Lembah Anai Rawan Bencana

Air Terjun Lembah Anai sering diberitakan meluap di saat hujan deras. Berada di pinggir jalan, airnya melimpah ruah ke jalan dan menyebabkan kemacetan di jalan lintas yang menghubungkan Padang Pariaman dengan Padangpanjang ini.

Air Terjun Lembah Anai setinggi sekira 35 meter ini berada tepat di tepi Jalan Raya Padang-Bukittinggi di kaki Gunung Singgalang. Air Terjun Lembah Anai merupakan bagian dari aliran Sungai Batang Lurah, anak Sungai Batang Anai yang berhulu di Gunung Singgalang di ketinggian 400 Mdpl. Air terjun ini terletak di batas barat kawasan Cagar Alam Lembah Anai sehingga suasana masih alami dengan hutan lebat serta pepohonan rimbun.

Namun dari Analisis WALHI Sumatera Barat masalah utama yang dihadapi adalah alih fungsi lahan yang masif, salah satunya adalah hutan pada kawasan cagar alam maupun kawasan hutan lindung. Seperti daerah wisata baru ke arah air terjun proklamator serta pembukaan di tepi sungai ataupun di daerah atasnya dan juga pembangunan vila-vila baru.

Sehingga, sejak lama sudah mengurangi kualitas DAS Anai pada daerah hulu. Sehingga, bencana banjir dan banjir bandang hanya salah satu dampak ketika alih fungsi lahan itu terjadi. Sehingga wajar lembah anai dan sekitarnya dapat dikatakan daerah yang rawan terhadap bencana.

Rawan bencana adalah kondisi atau karakteristik geologis, biologis, hidrologis, klimatologis, geografis, sosial, budaya, politik, ekonomi, dan teknologi pada suatu wilayah untuk jangka waktu tertentu yang mengurangi kemampuan mencegah, meredam, mencapai kesiapan, dan mengurangi kemampuan untuk menanggapi dampak buruk bahaya tertentu.




(sym/fem)

Hide Ads