Peru sedang tidak baik-baik saja. Aksi protes yang berlangsung di sana makin panas, membuat turis makin menderita.
Aksi penangkapan Mantan Presiden Pedro Castilo berbuah demo panjang di Peru. Kini Peru masuk dalam keadaan darurat.
Demo yang terus-terusan membuat suplai makanan semakin menurun. Turis yang liburan di sana pun ikut terlantar, apalagi mereka yang sedang berada di Machu Picchu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami telah meminta pemerintah untuk membantu kami dan membangun penerbangan helikopter untuk mengevakuasi wisatawan," kata Darwin Baca, Walikota Machu Picchu.
Namun dengan status Peru yang darurat, bantuan helikopter tak kunjung datang. Sudah hampir seminggu, totalnya 300 turis terjebak di Machu Picchu.
Dikutip dari CNN, Kereta ke dan dari Machu Picchu telah dihentikan pada Selasa (6/12) lalu. Pedemo membajak kereta ini dan menyabotasenya, turis tak punya pilihan selain tinggal di Machu Picchu.
Sebelumnya diberitakan bahwa turis-turis ini mendapat suplai telur dan kopi untuk membantu kekurangan makanan di sana. Menurut Baca keadaan bisa semakin parah karena ekonomi lokal di sana bergantung 100 persen pada pariwisata.
Bukan hanya masalah makanan, pertolongan medis pun mulai dibutuhkan oleh turis. Seorang turis Amerika terjebakk di sana dan kini sedang kehabisan obat.
"Mereka sudah ada di saana sejak Senin dan sekarang dia dan orang lain yang bersamanya kehabisan obat," kata Michael Martucci, turis AS yang juga berada di sana.
Parahnya lagi, Machu Picchu minim tenaga kesehatan.
"Ada sekitar 100 turis yang antre dan kami menunggu selama 2 jam sebelum menemui dokter," tambah Martucci.
(bnl/bnl)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol