TRAVEL NEWS
Foto Everestnya Dicomot Orang Majalaya, Pendaki Asli Sedih-Sakit Hati

Andika Kusuma Wardhana (28), pendaki asli yang foto Summit Everestnya dicomot dan diaku-aku orang Majalaya mengaku sedih dan sakit hati. Begini pengakuannya:
Andika Kusuma (28) kaget begitu foto dirinya di salah satu puncak Gunung Everest digunakan sesama pendaki tanpa seizin dirinya. Bahkan, tanpa ada rasa malu, foto tersebut digunakan di media sosial (medsos) oleh oknum pendaki bernama Memet Isa tersebut.
Foto Andika yang sedang membentangkan bendera merah putih di Everest digunakan sebagai cover Facebook oleh Memet Isa yang merupakan warga Majalaya, Kabupaten Bandung. Namun, sejak kejadian ini viral, Memet menghapus foto milik Andika di cover Facebook-nya.
Andika mengaku sedih dan sakit hati, jika foto dirinya viral atas nama orang lain. Padahal dia sudah bersusah payah mendaki hingga ke puncak Everest.
"Perasaannya sedih, ada yang klaim foto dan kesuksesan tapi di satu sisi ada lucunya juga hehe, buat pelajaran kita semua bahwa yang kita baca belum tentu benar," ucapnya.
Kronologi Foto Andika Dicomot Memet Isa
Andika mengatakan, pendaki atas nama Memet Isa itu memang ikut mendaki Gunung Everest, namun tak mencapai puncak. Hanya Andika bersama pemandu yang berhasil sampai puncak dan membentangkan sang merah putih.
"Saya nemu foto saya dipakai di beberapa media, tapi atas nama Memet Isa, kebetulan dia bareng saya cuman nggak sampai puncak karena kena AMS (Altitude Mountain Sickness)," kata Andika kepada detikJabar, Minggu (18/12/2022).
Pada akhirnya Memet harus dievakuasi menggunakan helikopter sehingga tidak dapat meneruskan pendakiannya ke puncak Himalaya.
"Jadi Kang Memet pada saat di Desa Lobuche mengalami Altitude Mountain Sickness (AMS) dan diharuskan turun ke Kathmandu menggunakan helikopter," terangnya.
Andika mengungkapkan, pendakian Memet ke Gunung Everest membawa misi kebudayaan yang disponsori oleh Pemkab Tangerang dan perusahaan multinasional FLS. Sementara itu, dirinya hanya rekreasional biasa saja.
"Jadi saya dan Kang Memet kebetulan memakai agen pendakian yang sama yaitu Himalayan Masters Adventure untuk mendaki Lobuche Peak di Himalaya. Saya sendiri mendaki hanya untuk recreational purpose," ungkapnya.
Pria asal Salatiga, Jawa Tengah ini mengisahkan ia berangkat ke Nepal Tanggal 18 September 2022 dan balik lagi ke Indonesia 7 Oktober 2022. Andika menyebut, tepat 29 September 2022 ia sampai di puncak.
"Pada hari itu 29 September hanya saya dan sherpa (climbing guide) yang mencapai puncak Lobuche East. Lobuche Village itu desa terakhir sebelum high camp. Dari Lobuche Village ke Puncak Lobuche biasanya ditempuh dalam dua hari ke Lobuche East Peak," jelasnya.
Sementara itu, untuk sampai ke Puncak Himalaya yang memiliki ketinggian lebih dari 6000 MDPL, Andika membutuhkan waktu selama 11 hari. "Dari Lukla sampai Lobuche Peak total 11 hari," tutur Andika.
Sebelumnya diberitakan detikTravel, warganet bernama Igoen Anindya, membuat utas tentang keponakannya yang berhasil summit ke Gunung Everest.
Dalam ceritanya, Igoen menuliskan bahwa sang keponakan, Andika summit ke Everest pada bulan Oktober. Andika bahkan merekam saat dirinya berdiri tangguh memandang puncak-puncak pegunungan Everest yang luar biasa indah.
Andika tak lupa berfoto dengan membentangkan bendera merah putih. Tapi tiba-tiba ada seorang pendaki bernama Mamet Isa Baharudin mengaku-aku bahwa foto Andika adalah dirinya.
"Awal bulan Oktober lalu, keponakanku berangkat ke Nepal utk menjalankan misi pendakian ke Mount Everest. Singkat cerita medio Oktober berhasil mencapai Lobuche East Summit. Eh, ujug2 ada orang Majalaya yg make foto ponakanku & ngaku2 dialah yg sampe di puncak. Gelok bgt gak seh," isi cuitan Igoen.
------
Artikel ini telah naik di detikJabar dan bisa dibaca selengkapnya di sini.
Simak Video "Drone Dikerahkan Cari Korban Pesawat Yeti Airlines"
[Gambas:Video 20detik]
(wsw/wsw)