Lionel Messi dipakaikan jubah bisht oleh Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani sebelum mengangkat trofi Piala Dunia 2022. Jubah itu dikecam.
Qatar memberikan jubah bisht kepada Messi sebagai pembeda dari gelaran Piala Dunia lainnya. Jubah itu berwarna hitam transparan dengan aksen emas.
Tetapi, pemakaian jubah bisht kepada Messi memicu kecaman. Sejumlah mantan pesepakbola mempertanyakan jubah itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Disayangkan bagaimana mereka menutupi Messi yang mengenakan kaus Argentina," kata mantan penyerang Inggris Gary Lineker.
Kecaman juga disampaikan oleh mantan pemain timnas Argentina Pablo Zabaleta.
"Kenapa? Kenapa sih? Tidak ada alasan untuk melakukan hal itu," kata Zabaleta.
Jubah bisht itu hanya sebentar dikenakan Messi. Saat bintang tiga dipasang di jersey Argentina, jubah spesial itu dilepasnya.
Rupanya, jubah bisht merupakan jubah tradisional Arab yang biasa dikenakan pria.
Dahulu, bisht biasa dipakai oleh Bedouins atau orang Badui, suku pengembara di Jazirah Arab, saat musim dingin. Bahannya mirip bahan kain karung untuk melindungi pemakainya dari air hujan.
Kini, bisht hanya dikenakan di acara khusus dan penting seperti pernikahan, festival, wisuda, dan Hari Raya Idulfitri. Bahannya juga tipis, jadi tidak lagi digunakan saat musim dingin.
Sehelai bisht berharga sangat mahal bergantung sulaman emas, perak, tembaga, dan kain sutra yang dipakai. Satu bisht berkisar dari sekitar Rp 415 ribu hingga Rp 82,9 juta.
Kini, jubah bisht menjadi simbol perayaan, spesial, dan memberikan kesan mewah. Royal bisht contohnya, dirancang khusus untuk pangeran, politisi, dan orang kaya.
Selain bangsawan, jubah bisht umum dipakai oleh politisi, cendekiawan keagamaan, dan orang-orang berpangkat tinggi di negara-negara Teluk Arab, Irak, dan negara di utara Arab Saudi.
Makana, bisht juga menjadi penanda atau pembeda sosok-sosok yang memakainya.
Daerah Al-Ahsa di Eastern Province dikenal sebagai kawasan penjahit bisht terbaik selama 2000 tahun. Mereka juga dikenal sebagai produsen bisht paling sip di negara-negara Teluk sejak 1940. Salah satu yang terkenal yakni Al-Qattan, Al-Kharas, Al-Mahdi, atau Al-Bagli, diturunkan dari nama keluarga penjahitnya.
Di Al-Ahsa identik dengan bisht spesial Hasawi. Bisht paling mahal ini berbahan bulu unta, llama, atau wol kambing, dengan sulaman emas di kerah dan lengan.
(fem/ddn)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan