Pariwisata Bali perlahan bangkit kembali. Imbasnya, macet terjadi di mana-mana.
Itulah pengalaman detikTravel saat berada di sekitar Kuta-Legian pada Kamis (22/12/2022). Situasi itu sungguh berbeda dengan Legian pada medio 2020. Saat itu, jalanan sepi, toko-toko tutup. Orang-orang yang beraktivitas di jalanan bisa dihitung dengan jari.
Ya, dua tahun lalu, ketika pandemi berjalan sekitar empat bulan, detikcom mengunjungi pusat turis asing Bali itu. Pemandangannya sangat miris karena toko-toko ditutup dan hanya sedikit bar yang buka namun tiada pengunjung.
Bahkan, traveler bisa berfoto di tengah jalan Legian yang ikonik itu. Karena, jalanan Legian terkenal sangat sibuk dan selalu macet, apa lagi saat tengah malam tiba.
Suara-suara musik yang begitu kencang jadi magnet bagi turis asing juga lokal untuk datang. Puncak kegiatan wisata malam itu tentu pada saat dini hari yang menyebabkan kemacetan berjam-jam.
Namun, semua itu sirna dalam sekejap oleh adanya pandemi. Semua orang menghilang pulang ke rumah atau negara masing-masing.
Kini, lebih dari dua tahun berselang, Legian yang ikonik mulai menggeliat kembali. Pertokoan suvenir dan kelab malamnya mulai bersinar terang.
Terlihat sudah banyak bule di kawasan Kuta-Legian. Meski, ada tren baru yang berkembang bahwa keberadaan turis mancanegara telah bergeser ke arah Canggu.
Merujuk laporan operator Bandara I Gusti Ngurah Rai, Angkasa Pura Airports memprediksi Bali bakal makin ramai di libur Nataru. Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali diprediksi melayani sebanyak 827.779 penumpang selama periode libur Hari Raya Natal 2022 dan Tahun Baru 2023, baik penumpang domestik atau internasional. Jumlah penumpang itu naik hingga dua kali lipat jika dibandingkan dengan 2021 yang hanya melayani 404.688 penumpang.
Simak Video "Video Sensasi Makan di Warung Sambil Lihat Aneka Satwa dari Dekat"
(msl/fem)