TRAVEL NEWS
Qantas Mendarat Darurat, Hasil Investigasi Awal Tak Temukan Asap

Diberitakan sebelumnya, pesawat Qantas yang mendarat darurat di Azerbaijan mengeluarkan kepulan asap dari ruang kargo. Tapi hasil investigasi awal berkata lain.
Pesawat Qantas A380 harus melakukan pendaratan darurat di Azerbaijan. Penerbangan Qantas dari Singapura itu, awalnya bertujuan ke London. Namun mereka mesti melakukan pendaratan darurat setelah ditemukan kesalahan intermiten di kokpit oleh pilot mereka.
Pesawat A380 QF1 itu pun mendarat darurat di Bandara Internasional Heydar Aliyev di Baku. Pesawat dapat mendarat dengan aman pada pukul 11.07 pagi dan kemudian disambut oleh layanan darurat pasca berbelok 180 derajat di dekat perbatasan Georgia.
"Teknisi akan memeriksa pesawat sebelum melanjutkan perjalanannya," ucap juru bicara Qantas.
Pesawat Airbus berbadan lebar itu pada awalnya dijadwalkan untuk tiba di Bandara Heathrow pada pukul 06.15 waktu setempat, setelah lepas landas dari Bandara Changi di Singapura.
Belum dapat diketahui mengenai berapa lama pesawat A380 akan tertahan di Baku, Azerbaijan. Layanan darurat bertemu dengan pesawat saat tiba di bandara dan teknisi saat ini sedang memeriksa pesawat.
Menurut media Azerbaijan Trend, pesawat melakukan pendaratan darurat karena potensi asap di ruang kargo, yang telah dikonfirmasi oleh Qantas. Namun pada investigasi awal di Baku tidak menemukan bukti asap di ruang kargo, kata juru bicara Qantas kepada SkyNews.
"Pesawat sesekali memberi tahu pilot tentang potensi asap di ruang kargo. Meskipun dianggap sebagai kesalahan sensor, tapi pesawat tetap dialihkan ke Baku sebagai tindakan pencegahan keselamatan. Lalu investigasi awal tidak menemukan bukti asap di ruang kargo," kata juru bicara Qantas seperti dilansir dari SkyNews.
Sebelum ini, Qantas merupakan maskapai yang belum pernah mengalami kecelakaan pesawat jet yang fatal. Namun maskapai tersebut terpaksa mengistirahatkan 12 armada Airbus A380 pada awal pandemi COVID-19. Serta mereka telah menyimpannya di Gurun California selama lebih dari dua tahun.
Namun saat ini Qantas hampir mengambil semua armada yang mereka punya untuk melayani permintaan penerbangan yang telah kembali ramai.
Simak Video "Daftar 20 Maskapai Teraman di Dunia pada 2023"
[Gambas:Video 20detik]
(pin/pin)