TRAVEL NEWS
Biaya Kereta Gantung di Puncak Rp 7,3 T Enggak Bikin Surut Investor Asing

Kisaran pembangunan kereta gantung di Puncak, Bogor membutuhkan dana hingga Rp 7,3 triliun. Investor asing sangat berminat.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno yang mengklaim minat investor asing akan kereta gantung di Puncak. Dia mengungkapannya dalam jumpa pers akhir tahun, Senin (26/12/2022).
Saat ini, Kemenparekraf terus menawarkannya kepada pemodal dalam dan luar negeri. Kereta gantung dibangun itu untuk mengurai kemacetan di Puncak yang sangat parah, apalagi pada akhir pekan dan libur panjang.
"Untuk kereta gantung di Gunung Rinjani dan Puncak ini terus kita tawarkan. Khususnya untuk puncak bahwa kemacetan di Puncak ini sudah sangat luar biasa," katanya.
"Dan kemarin, badan pengelola transportasi Jabodetabek telah melakukan kajian awal dan memberikan rekomendasi kereta otomatis dan kereta gantung, itu Rp 7,3 triliun," dia menambahkan.
Meski sudah ada kajian, pemerintah Bogor masih mengkaji untuk kelayakan pembangunanya lagi. Di sisi lain, Sandiaga menyebut Arab Saudi berminat untuk berinvestasi di fasilitas tersebut.
"Namun, Pemda Bogor masih menilai dan mengkaji anggaran tersebut. Sementara dari kunjungan kami ke Saudi Arabia ada minat yang sangat besar dari investor untuk menanamkan di kereta gantung atau cable car," katanya.
"Jadinya karena minat investasinya tinggi, masyarakat juga banyak yang menghabiskan liburan ke sana, kami tentunya mendorong percepatan persiapan dari kereta gantung bukan hanya di Bogor, tapi juga di beberapa daerah destinasi lainnya yang bisa diwujudkan," dia menambahkan.
Simak Video "Sandiaga Uno Pede Kereta Gantung Bisa Atasi Macet di Puncak"
[Gambas:Video 20detik]
(msl/fem)