TRAVEL NEWS
Di Bali Motor Aman di Manapun, tapi Mobil Sewaan Bisa Amblas Kapanpun

Bali boleh dibilang surganya persewaan mobil hingga motor, sehingga memudahkan wisatawan. Tetapi, ada kisah sedih di baliknya, yakni orang lokal Bali yang sangat jarang diberi lepas kunci saat menyewa mobil.
Persoalan itu dibeberkan oleh salah satu pelaku, driver di persewaan mobil. Kata dia, Bali memang aman untuk motor, yakni tiada yang akan mencuri meski kunci masih menempel. Warlok takut dengan hukum karma.
Namun, aturan karma itu tidak berlaku bagi mobil. Faktanya, begitu banyak penipu yang mengintai persewaan mobil di Bali.
"Kalau motor itu aman di sini. Orang-orang berani ninggalin motornya dengan kunci yang masih menempel tapi karma tidak berlaku bagi mobil," kata Feril, salah satu driver persewaan mobil dan asli Bali, dalam perbincangan dengan detikTravel.
"Jadi, orang-orang persewaan mobil sampai bilang,"Belum pantas dibilang persewaan kalau belum pernah kehilangan mobil,"," dia berkelakar.
Pengalaman kehilangan mobil digondol penipu pernah dialami owner sewa mobil tempatnya bekerja.
Dan, rumornya, mobil amblas justru di tangan penyewa warlok. Makanya, itulah kenapa orang lokal Bali tidak bisa sewa mobil disertai lepas.
Namun, tidak ada data rinci yang mendukung pernyataan Feril. Dia juga ragu awalnya muncul rumor kaitan mobil hilang dan warga lokal. Tetapi, boleh dibilang hampir semua persewaan mobil membenarkannya.
"Kebanyakan memang nggak lepas kunci (saat mobil disewa warlok)," kata dia.
"Alasannya apa, nggak tahu juga. Menurut saya, kecuali dia ikut perusahaan dan jelas asal-usulnya, baru si persewaan mau melepas kunci," Feril menambahkan.
"Kalau dia freelance atau kerja serabutan, nggak punya kantor, kan repot buat mencarinya ke mana kalau ada masalah," terang dia.
Lalu, apakah orang Bali yang berkerja di suatu tempat akan diberi kepercayaan untuk lepas kunci saat menyewa mobil? Membahas hal ini, Feril mengaku ada stigma tersendiri bagi orang lokal Bali yang menyewa mobil hingga mengurangi kepercayaan hingga titik terendah.
"Kalau dia ikut kantor sini atau di manapun kan punya ID, nah itu baru agak berani. Kalau belum teman sendiri atau ada kenalan yang memastikan dia temannya, rental mobil manapun tidak akan berani. Misal, 'dia temanku, gitu' itu baru berani lepas kunci," kata dia.
"Karena lepas kunci saat sewa mobil itu memang yang harus dipercaya. Pokoknya yang ngasih rekomendasi harus ikut bertanggung jawab juga kalau ada apa-apa, misal kehilangan," kata dia.
"Itu kalau dari teman ke teman. Sudah tahu posisi rumahnya di mana, punya nomor telepon keluarganya yang nyewa itu," ujar dia.
Simak Video "Kemenparekraf Sambut Ratusan Turis Tiongkok di Bali"
[Gambas:Video 20detik]
(msl/fem)