Welcome d'travelers !

Ayo share cerita pengalaman dan upload photo album travelingmu di sini. Silakan Daftar atau

ADVERTISEMENT

Selasa, 03 Jan 2023 09:04 WIB

TRAVEL NEWS

On No... Airasia Food Tak Bisa Dipakai Lagi di Singapura

Syanti Mustika
detikTravel
AirAsia Food mendarat di Indonesia
Ilustrasi Airasia Food (Twitter @airasia_indo)
Singapura -

Demi bertahan kala diterjang pandemi, AirAsia pada Maret 2021 memperkenalkan AirAisa Food di Singapura. Namun sekarang layanan ini tidak lagi tersedia.

Diberitakan The Straits Times, Selasa (3/1/2023) hal ini diketahui ketika The Straits Times mencoba melakukan pemesanan pada platform pemesanan berbasis web dengan memasukkan alamat Singapura. Namun yang muncul pesan yang mengatakan bahwa alamat tersebut berada di luar area jangkauan layanan. Mereka pun mencoba memesan makanan di peron selama 12 hari berturut-turut, dari 20 hingga 31 Desember 2022.

Tat kala mencoba konfirmasi ke Airasia, belum memberikan jawaban.

Informasi untuk traveler, AirAsia Food diluncurkan di Singapura pada Maret 2021 dengan mengirimkan makanan dari sekitar 80 restoran Singapura. Pelayanan ini membebankan komisi 15 persen kepada restoran, yang lebih rendah dari yang dibebankan oleh tiga operator pengiriman makanan utama seperti GrabFood, FoodPanda, dan Deliveroo.

AirAsia mengatakan komisi yang lebih rendah berarti biaya yang lebih rendah untuk pelanggan.

Sulit bersaing

Tak dimungkiri, pendatang baru seperti AirAsia di bisnis pengiriman makanan di sini akan kesulitan mendapatkan tempat karena pemain lama seperti Grab telah menaklukkan pasar lokal.

Profesor Lawrence Loh, direktur Pusat Pemerintahan dan Keberlanjutan Sekolah Bisnis Universitas Nasional Singapura (NUS), mengatakan bahwa pemain lama mendominasi dan mengalahkan AirAsia Food.

"Pasar pengiriman makanan Singapura sepenuhnya didominasi oleh GrabFood, pemain terbesar, diikuti oleh FoodPanda dan Deliveroo. Ini sangat jenuh dan tidak ada ruang untuk pendatang baru, termasuk AirAsia." ungkapnya.

Dr Seshan Ramaswami, profesor pendidikan pemasaran di Singapore Management University mengatakan bahwa sementara komisi rendah AirAsia Food mungkin telah membantu menarik lebih banyak pedagang. Namun layanan pengiriman makanan tampaknya tidak menawarkan nilai jual yang jelas kepada konsumen yang sudah 'dimanjakan dengan banyak pilihan'.

Dia menambahkan bahwa sebagian besar konsumen kemungkinan memiliki beberapa aplikasi pengiriman makanan di ponselnya. Hal ini membuat konsumen tak fokus menggunakan satu aplikasi saja.



Simak Video "Alasan Tony Fernandes Mundur Sebagai CEO Group AirAsia X"
[Gambas:Video 20detik]
(sym/ddn)
BERITA TERKAIT
BACA JUGA