Welcome d'travelers !

Ayo share cerita pengalaman dan upload photo album travelingmu di sini. Silakan Daftar atau

ADVERTISEMENT

Rabu, 04 Jan 2023 06:11 WIB

TRAVEL NEWS

Tak Ada Lagi Tunggang Gajah dan Gajah Main Bola di Way Kambas

Putu Intan
detikTravel
Peserta Datsun mengunjungi Taman Konservasi Gajah Way Kambas, Lampung Timur, Minggu (13/11). Mereka pun naik binatang besar itu.
Menunggang gajah di Way Kambas. Foto: Ari Saputra
Lampung -

Taman Nasional Way Kambas ditutup untuk berbenah. Bila sudah kembali buka, wisatawan tak akan lagi menikmati atraksi gajah.

Taman Nasional Way Kambas menutup pintu untuk kunjungan wisata sejak awal pandemi COVID-19. Mulanya, penutupan dilakukan untuk mencegah penyebaran virus itu. Namun belakangan, momentum ini dimanfaatkan pengelola untuk melakukan evaluasi.

Evaluasi yang dilakukan ini terkait kesejahteraan para gajah di sana. Selama ini, gajah-gajah di Way Kambas banyak dilibatkan dalam aktivitas yang memuaskan wisatawan yang haus hiburan. Gajah-gajah itu melakukan atraksi, menjadi tunggangan wisatawan, hingga disuruh bermain bola.

Humas Taman Nasional Way Kambas Sukatmoko menjelaskan, saat ini tempat konservasi itu ingin fokus pada kesejahteraan gajah. Oleh sebab itu, ada sejumlah perubahan wisata andai taman nasional itu dibuka kembali pada pertengahan tahun 2023.

"Kami mengevaluasi wisata yang lebih baik lagi. Kami coba membuat Way Kambas wisata yang ramah gajah. Salah satunya kita coba meniadakan kegiatan yang jadi favoritnya pengunjung, atraksi dan tunggang gajah kita tiadakan," katanya ketika dihubungi detikcom via telepon, Selasa (3/1/2023).

Sebagai gantinya, Taman Nasional Way Kambas akan dibuat lebih edukatif. Wisatawan dapat mengunjungi pusat pelatihan gajah untuk mendapatkan pembelajaran terkait gajah.

"Kemudian pengunjung juga bisa berinteraksi langsung dengan gajah, contohnya ikut memandikan gajah, melakukan cek kesehatan, memberi makan gajah ataupun ikut angon (menggembala gajah)," ujarnya.

Sukatmoko juga memaparkan, wisatawan akan diajak mengamati perilaku gajah langsung di alam. Dengan begitu, wisatawan dapat mengenal kehidupan gajah dengan lebih baik.

"Ada beberapa spot pengamatan satwa termasuk pengamatan gajah. Jadi melihat dari jauh bagaimana perilaku gajah ketika ada di dalam. Jadi gajah-gajah yang kita gembalakan itu dia secara alami makan sendiri, mencari rumput, bersosialisasi di kelompoknya," kata dia.

Dengan demikian, Sukatmoko berharap baik wisatawan maupun gajah akan mendapatkan manfaat positif. Terutama untuk gajah yang tak perlu tertekan disuruh melakukan atraksi.

"Dengan begini satwa merasa nyaman, merasa tidak harus dipaksa membawa beban. Gajah kok harus disuruh main bola, main bola ya orang, masa gajah main bola. Itu secara kehewanan bisa lebih baik," kata dia.



Simak Video "Bayi Gajah Sumatera Pertama yang Lahir di Lembaga Konservasi Lampung"
[Gambas:Video 20detik]
(pin/fem)
BERITA TERKAIT
BACA JUGA