Polisi Spanyol menemukan ratusan benda arkeologi dari dua rumah warga sipil. Pemilik rumah menyebutkan jika semua barang ini adalah warisan keluarganya.
Diberitakan CNN, Sabtu (7/1/2023) ratusan artefak arkeologi, termasuk fosil laut, keramik Zaman Perunggu dan senjata abad ke-18 ditemukan di dua rumah di Provinsi tenggara Alicante. Lebih dari 200 fragmen tulang manusia yang beberapa di antaranya berusia antara 4.000 dan 5.000 tahun juga disita dari rumah tersebut.
Spanish Civil Guard mengatakan dalam pernyataannya bahwa penemuan ini bagian dari penyelidikan yang dilakukan berminggu-minggu yang dikenal dengan Operasi Osarium. Penyelidikan mengarahkan polisi ke ratusan koleksi ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Dua pria pun diselidiki atas penyalahgunaan barang dengan nilai seni, sejarah, budaya atau ilmiah. Bahkan dalam temuan tersebut juga ada ubin mosaik Romawi, alat batu api paleolitik, dan persenjataan bersejarah, termasuk bola meriam dan granat besi.
Setelah penemuan awal dilakukan di sebuah rumah di desa Gata de Gorgos, pemilik rumah bekerja sama dengan polisi dan membawa mereka ke koleksi yang lebih besar di sebuah properti di kota terdekat DΓ©nia.
Penghuni di rumah kedua mengklaim bahwa barang-barang arkeologi yang ditemukan di sana telah diwariskan dari kerabat yang telah meninggal. Namun polisi tidak menemukan dokumentasi"yang akan membenarkan kepemilikannya atas artefak tersebut. Tapi penyidik menemukan catatan tangan dari kerabat almarhum yang menunjukkan asal dari barang-barang tersebut.
Selanjutnya Civil Guard akan bekerjasama dengan berbagai pihak untuk meneliti dan membuat katalog dari barang-barang arkeologi ini.
"Studi oleh para spesialis dapat membantu menentukan asal dan konteks potongan-potongan itu, sehingga meningkatkan nilainya, dan bahkan memfasilitasi lokasi situs arkeologi baru," tambah pernyataan polisi.
(sym/sym)
Komentar Terbanyak
Forum Orang Tua Siswa: Study Tour Ngabisin Duit!
Pendemo: Dedi Mulyadi Tidak Punya Nyali Ketemu Peserta Demo Study Tour
Study Tour Dilarang, Bus Pariwisata Tak Ada yang Sewa, Karyawan Merana