TRAVEL NEWS
Hadapi Kedatangan Turis China, Singapura Perketat Pemakaian APD

Singapura sudah pasang kuda-kuda untuk menerima kedatangan turis China. Pemerintah mewajibkan petugas bandara menggunakan APD.
Singapura rupanya akan berhati-hati dengan kembalinya turis China ke negara itu. Mereka mengizinkan turis China masuk namun tetap tak mau kecolongan dengan penyebaran COVID-19.
Menteri Transportasi Singapura S Iswaran mengungkapkan bahwa pemerintah Singapura terus memantau perkembangan situasi COVID-19 secara global. Hal itu ia sampaikan di hadapan parlemen pada Senin (9/1/2023).
Untuk menangkal penyebaran COVID-19, persyaratan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) telah ditingkatkan untuk semua pekerja Bandara Changi dalam tugas menghadapi penumpang dan menjaga kebersihan.
"Sepanjang proses ini, prioritas utama kami adalah melindungi kesehatan pekerja penerbangan, pelancong dan masyarakat luas," kata Iswaran dikutip dari Channel News Asia.
"Pemangku kepentingan komunitas penerbangan Changi juga membuat dorongan bersama untuk memastikan pekerja bandara terlindungi dengan baik dengan selalu memperbarui vaksinasi mereka," ia menambahkan.
Pekerja bandara akan mendapatkan suntikan vaksin penguat yang tersedia di Klinik Medis Raffles Terminal 3 Bandara Changi.
"Sampai sekarang, hampir 100 persen pekerja telah mendapatkan perlindungan minimum seperti yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan, dan sekitar setengahnya memiliki perlindungan terbaru," kata dia.
Sebagaimana diketahui, mulai 8 Januari 2023 China sudah melonggarkan perbatasan di mana masyarakatnya dapat bebas bepergian baik di dalam maupun luar negeri. Meskipun begitu, sejumlah negara memilih untuk siap siaga menghadapi kemungkinan penularan COVID-19 yang saat ini kasusnya kembali meningkat di China. Negara yang sudah memperketat aturan masuk bagi turis China antara lain Amerika Serikat, Kanada, India, Australia, Maroko, hingga Thailand.
Simak Video "Alasan Indonesia Tak Wajibkan Turis China Negatif Covid-19"
[Gambas:Video 20detik]
(pin/fem)