Welcome d'travelers !

Ayo share cerita pengalaman dan upload photo album travelingmu di sini. Silakan Daftar atau

ADVERTISEMENT

Minggu, 15 Jan 2023 21:15 WIB

TRAVEL NEWS

Wisata Belanja di Jakarta Masih Hidup, Toko Mewah Masih Eksis

Charles Jourdan
Foto: Toko barang mewah di Jakarta (dok. Charles Jourdan)
Jakarta -

Di tengah banyaknya mal di Jakarta yang sepi dan menanti mati. Masih ada wisata belanja yang hidup di sana. Toko barang mewah juga masih eksis.

Beberapa mal legendaris di Jakarta sepi ditinggalkan para pengunjungnya. Mal-mal seperti Ratu Plaza, Glodok City, Mal Blok M, hingga Plaza Semanggi kondisinya kini sangat memprihatinkan.

Meski pandemi COVID-19 sudah mulai melandai dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) telah dicabut, namun itu tetap tidak membuat keadaan berbalik seperti semula.

Di sisi lain, ada mal-mal yang masih sangat hidup dan ramai-ramai saja. Salah satu contohnya adalah Gandaria City Mall di Jakarta Selatan. Bahkan di mal itu, ada toko-toko barang mewah baru yang bermunculan.

Salah satunya adalah Charles Jourdan. Brand jam tangan dari Perancis itu resmi membuka toko di mal itu pada 18 November 2022 silam.

"Charles Jourdan Gandaria hadir lebih dekat kepada masyarakat. Di sini kami menjual berbagai macam brand jam tangan mulai dari Charles Jourdan, Bonia, Cerruti dan banyak model baru yang diluncurkan pada tahun 2023 ini," ucap Dedy Prasetyo, Sales Manager Charles Jourdan dalam keterangannya, Sabtu (14/1/2023).

Charles Jourdan dikenal memiliki pengalaman panjang dalam dunia fashion. Itu membuat mereka tetap berdiri tegak dan menjadi salah satu brand yang dikenal dunia.

Keberhasilan brand tersebut dalam mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk mereka, pada segi fisik yang kuat dan penampilan produk yang berdesain original nan stylish membuat jam ini banyak digunakan oleh pesohor dunia.

"Kualitas yang dihadirkan bagus, modelnya pun berkelas. Charles Jourdan merupakan jam tangan elegan yang jadi brand terkenal di pasar internasional," kata Dedy.

Kehadiran toko barang mewah di Gandaria City itu jadi contoh kecil, ada wisata belanja di beberapa kawasan di Jakarta yang masih hidup.

Pakar Marketing dan Managing Partner Inventure, Yuswohady menyebut sepinya mal di Jakarta sebagai fenomena disrupsi digital. Orang zaman sekarang lebih suka belanja via online, daripada harus datang ke mal.

"Perilaku masyarakat cenderung berubah dengan kehadiran teknologi aplikasi belanja online. Jadi generasi milenial dengan sendirinya itu belanja sudah nggak fisik, terutama untuk item-item tertentu. Itu mereka pilih lebih belanja secara online," kata Yuswohady kepada detikcom, Rabu (11/1) lalu.

Yuswohady menyarankan agar mal-mal yang masih survive untuk beradaptasi dengan disrupsi itu. Siapa yang mau beradaptasi mengikuti perkembangan zaman, dia akan bertahan, sementara yang tidak akan hilang ditelan zaman.

"Seberapa pun kita tergantung pada digital, kita masih akan tetap perlu interaksi sosial, yang itu kita lakukan di mal. Inilah tantangan terbesar bagi mal-mal yang sepi bak kuburan. Mereka harus bermetamorfosis menjadi mal yang relevan bagi milenial," tutupnya.



Simak Video "Jajanan Pastel Buncit dengan Isian Melimpah di Jaksel"
[Gambas:Video 20detik]
(wsw/wsw)
BERITA TERKAIT
BACA JUGA