Welcome d'travelers !

Ayo share cerita pengalaman dan upload photo album travelingmu di sini. Silakan Daftar atau

ADVERTISEMENT

Jumat, 13 Jan 2023 08:12 WIB

TRAVEL NEWS

Yang Baru di Dubai 2023: Pajak Minuman Beralkohol Turun, Bule Bisa Urus Cerai

Syanti Mustika
detikTravel
Burj Al Arab
Foto: Getty Images/Nikada
Jakarta -

Banyak kebaruan yang ditawarkan Dubai demi bisa bersaing dengan negara Teluk lainnya untuk menggaet turis asing. Salah satunya adalah penurunan pajak minuman alkohol.

Sepanjang tahun 2022, dari Januari hingga November 2022 Dubai kedatangan hampir 13 juta turis internasional. Dubai datang dari seluruh dunia untuk berjemur di pantai berpasir, berbelanja di mal mewah, makan di restoran kelas dunia, dan bahkan ke minum di banyak bar kota. Bukan Dubai namanya kalau tak menghadirkan kemewahan.

Terlepas dari Dubai tujuan populer diantara negara Teluk, pembatasan alkohol ternyata membuat turis 'merasa kurang' menikmati hingar bingar Dubai. Bisa dikatakan sulit untuk mendapatkan alkohol di sana.

Dilansir dari CNN, Jumat (13/1/2023) pada 1 Januari 2023, Dubai mengumumkan akan menurunkan pajak minuman beralkohol 30%, serta biaya yang sebelumnya harus dibayar turis dan ekspatriat untuk lisensi membeli alkohol dari toko untuk diminum secara pribadi. Lisensi masih dibatasi untuk non-Muslim di atas usia 21 tahun.

Ini adalah perubahan yang signifikan bagi penduduk dan turis, walau minum di tempat umum masih ilegal, seperti taman, pantai, atau mal. Bila kamu mabuk, tidak tertib atau mengemudi di bawah pengaruh alkohol dapat dikenakan denda atau di penjara.

Langkah tersebut dilakukan saat Dubai menghadapi persaingan yang semakin ketat dari tetangganya, khususnya Arab Saudi yang bekerja keras untuk meningkatkan sektor pariwisatanya. Secara historis, Dubai telah berhasil menarik lebih banyak turis daripada negara-negara Teluk lainnya, sebagian berkat pendekatan peraturan yang lebih liberal yang dikenakan pada pengunjung.

Menurut data dari Dewan Perjalanan dan Pariwisata Dunia, pada tahun 2022, pengunjung internasional menghabiskan lebih dari USD 29 miliar di Dubai.

"Dubai menjadi magnet pariwisata global saat pajak diterapkan, karena begitu banyak yang ditawarkan kepada wisatawan sehingga harga alkohol tidak pernah menjadi halangan," kata Magdalena Karolak, profesor asosiasi Humaniora dan Ilmu Sosial di sebuah universitas di United Arab Emirat.

Menurut Karolak, aturan baru itu sejalan dengan perubahan sosial lain yang diterapkan dalam beberapa tahun terakhir. Termasuk pergeseran ke akhir pekan Sabtu-Minggu (yang sebelumnya pada hari Jumat dan Sabtu), gerai makanan diizinkan untuk melanjutkan layanan pada siang hari sepanjang bulan suci Ramadhan (dengan pembatasan yang dikurangi secara signifikan) dan pembuatan undang-undang keluarga baru untuk penduduk ekspatriat non-muslim.

Undang-undang keluarga mulai berlaku pada bulan Februari dan memungkinkan ekspatriat untuk menangani masalah status pribadi (seperti perceraian, warisan, dan sengketa hak asuh) tanpa harus kembali ke negara asal mereka.

"Secara keseluruhan, perubahan sosial ini membuat Dubai menjadi kota yang menarik untuk kehadiran jangka panjang dan bukan hanya hotspot liburan jangka pendek," kata Karolak.

"Keputusan baru itu juga menghapus dokumen dan biaya yang diperlukan bagi warga untuk mengajukan izin minuman keras, yang patut diperhatikan." kata dia.

Halaman berikutnya >>> Imbas kepada warga lokal?

Selanjutnya
Halaman
1 2


Simak Video "Penampakan Mobil Terbang saat Mengudara di Dubai"
[Gambas:Video 20detik]
BERITA TERKAIT
BACA JUGA