Welcome d'travelers !

Ayo share cerita pengalaman dan upload photo album travelingmu di sini. Silakan Daftar atau

ADVERTISEMENT

Minggu, 22 Jan 2023 07:52 WIB

TRAVEL NEWS

Menebak-nebak Kursi Maju atau Mundur Saat Beli Tiket Kereta Ekonomi

Femi Diah
detikTravel
KA Ekonomi rasa Eksekutif
Foto: Avitia Nurmatari/detikcom
Jakarta -

Nunu, 40, rutin mudik ke Solo belakangan ini. Warga Bekasi itu beberapa kali terperdaya pilihan kursi di kereta ekonomi, gagal mendapatkan arah maju sesuai laju kereta.

Nunu memang harus sering pulang kampung ke Solo. istrinya melahirkan di Solo dan tinggal sementara waktu di rumah kedua orang tuanya. Setiap akhir pekan, Nunu pun pulang kampung.

Kereta api menjadi moda transportasi pilihan untuk pulang kampung. Berangkat Jumat malam hari, dia bisa sampai Solo pada Sabtu dini hari. So, dia bisa maksimal bersama buah hati dan istrinya di akhir pekan.

Untuk menghemat pengeluaran, dia memilih kereta ekonomi. Sebab, harga tiket eksekutif, yang kini selalu di atas Rp 500 ribu, bikin boncos dompet untuk perjalanan rutin.

Tetapi rupanya, sulit untuk mendapatkan harga tiket kereta ekonomi subsidi. Mau tidak mau dia membeli tiket kereta ekonomi nonsubsidi.

Perbedaan tiket dua golongan kereta di kelas ekonomi itu memang mencolok. Tarif kereta ekonomi subsidi ke Yogyakarta atau Solo berkisar Rp 70 ribu sedangkan nonsubsidi di angka Rp 200 ribuan.

"Dirasa-rasa kalau rutin pulang kampung cukup mahal. Apalagi, ada satu masalah besar saat naik kereta. Kita enggak bisa memastikan mendapatkan kursi menghadap maju sesuai laju kereta. Ini bikin pusing," kata Nunu dalam perbincangan dengan detikTravel.

Nunu kemudian menyebut saat pulang kampung akhir pekan ini dia memilih membeli tiket seharga Rp 350 ribu. Sejatinya, ada harga tiket pada kereta yang sama dengan tarif lebih murah, yakni Rp 2670 ribu.

"Tetapi, enggak ada info jelas apakah keduanya beda atau sama saja fasilitasnya. Jadi, ada kekhawatiran kalau yang murah itu fasilitasnya lebih rendah. Atau malah mendapatkan kursi tegak. Kalau dapat kursi tegak celaka, sebab perjalanan cukup panjang dan lutut saya akan beradu dengan penumpang lain," kata Nunu.

Setelah naik kereta, dia sedikit lega. Dia mendapatkan kursi kereta recling seat, sandaran bisa diatur.

Selain memilih kereta api, Nunu juga kadang kala menggunakan bus untuk mudik. Sebab, dengan harga lebih murah fasilitasnya lebih sip.

"Yang pasti tidak perlu deg-degan dapat kursi macam apa. Kemudian, fasilitasnya lebih 'sultan' dengan harga yang sama. Dan, setelah ada tol perjalanan dengan bus bisa lebih lebih singkat," kata dia.

Tentang harga berbeda di gerbong kereta, KAI menjelaskan soal pembagian tarif subkelas. Itu agar tiket kereta api menjadi lebih terjangkau. Tiket kereta jenis ini terbagi dalam penjualan tiket kereta kelas Eksekutif, Bisnis, dan Ekonomi.

Pada saat pemesanan, calon pelanggan akan melihat kode subkelas pada tiket yang diinginkan disertai beberapa alternatif tarif. Perbedaan antar kode subkelas adalah hanya pada tarif yang ditawarkan dan tidak ada perbedaan fasilitas atau tempat duduk yang nantinya didapatkan pelanggan selama dalam perjalanan.

Tetapi, soal duduk maju atau mundur, penumpang memang tidak bisa mendapatkan acuan jelas.



Simak Video "Petani Difabel Paruh Baya Tewas Tertabrak di Barru"
[Gambas:Video 20detik]
(fem/fem)
BERITA TERKAIT
BACA JUGA