Pelecehan wisatawan terjadi Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Bogor, Jawa Barat. Pihak taman nasional mengunggah klarifikasi menyoal mediasi.
Sebelumnya, seorang netizen membagikan pengalaman dugaan pelecehan seksual yang terjadi di kawasan Kawah Ratu, Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat (Jabar), oleh oknum petugas Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS). Cerita soal dugaan pelecehan seksual, foto terduga pelaku dan video debatnya dengan sejumlah rekan-rekan pelaku diunggah akun Instagramnya @irenedea.f.
"!! HATI-HATI PELAKU KEJAHATAN S*KSUAL !! Pada tanggal 22 Januari 2023 telah terjadi S*exual Harassmen* yang dilakukan oleh seorang oknum kepada saya sendiri dan adik-adik saya. Kejadian bertempat di Kawah Ratu Taman Nasional Gunung Halimun Salak jalur Pasir Reungit, Gunung Bunder, Bogor," tulis @irenedea.f, seperti dilihat detikcom pada Selasa (24/1/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pelaku memfoto korban, yang difokuskan pada bagian belakang tubuh (bokon*) korban. Setelah dicek handphone pelaku, ternyata ada puluhan, mungkin bahkan ratusan foto-foto sejenis ke korban perempuan/pengunjung lainnya. Pelaku sudah bekerja selama sekitar 4 tahun di Taman Nasional tersebut. Saat ini proses penyelidikan masih berlanjut dan sudah dibantu Kares Pasir Reungit dan petinggi lainnya," masih berdasarkan keterangan @irenedea.f pada unggahannya.
Pada hari ini, Selasa (23/1) akun resmi Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak memposting klarifikasi hasil mediasi.
"Berdasarkan kejadian yang terjadi di wilayah kerja Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS), kami menyampaikan klarifikasi hasil mediasi yang dilaksanakan tanggal 22 Januari 2023 oleh Kepala Resort PTNW Gunung Salak II. Kami memohon maaf atas terjadinya hal yang tidak terpuji tersebut," tulis pihak taman nasional.
Namun di kolom komentar, sang korban @irenedea.f menyanggah hal tersebut.
"Hingga siang ini belum ada permintaan maaf secara resmi dari pelaku, tiba-tiba membuat pernyataan sepihak. Di pertemuan tersebut di highlight bahwa kares yang meminta maaf dan masalah sudah selesai. Memang betul kares sudah meminta maaf. Namun dari pihak PELAKU BELUM ADA PERMINTAAN MAAF SECARA RESMI KEPADA KAMI SELALU KORBAN," tulis @irenedea.f.
Lebih lanjut, korban mengaku belum ada itikad baik dari taman nasional untuk mempertemukan korban dengan pelaku, namun sudah berani memberi klarifikasi yang dirasa sepihak oleh korban.
"Kalau memang sudah ada permintaan maaf secara resmi, kami tidak akan menutupi," ungkapnya.
(bnl/bnl)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!